Teknik Display Alfamart


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Komunikasi merupakan sebuah inti dari kehidupan sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran komunikasi dalam dunia bisnis sangatlah penting. Komunikasi tidak hanya ada di intern perusahaan melainkan ada komunikasi ekstern. Komunikasi ekstern ini salah satunya antara produsen dengan konsumen. Berkomunikasi dengan konsumen sangatlah penting, tidak hanya komunikasi satu arah tetapi juga komunikasi dua arah, sehingga feedback lebih bisa dirasakan. Produsen atau perusahaan tentunya menginginkan produk yang mereka tawarkan laku di pasaran dan diminati oleh konsumen. Dalam kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan teknik dan cara-cara tertentu yang didapat melalui riset dan pengalaman.
Keberhasilan sebuah produk selain salah satunya ditentukan oleh bagaimana mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen. Hal ini masuk dalam tugas dari marketernya. Dalam perkembangannya banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan modern, yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai strategi masing-masing untuk memasarkan produk-produknya. Tentunya perusahaan-perusahaan itu telah melakukan berbagai riset sehingga ditemukan teknik atau strategi dalam mengkomunikasikan produk mereka untuk mencapai tujuan perusahaan salah satunya produk itu laku dan konsumen merasa puas.
Dari segi konsumen, konsumen tentunya menginginkan semua kebutuhannya terpenuhi dengan syarat yang paling menguntungkan bagi mereka. Konsumen menginginkan keuntungan baik yang bersifat fungsional maupun emosional. Keuntungan fungsional antara lain bisa membeli produk dengan harga yang murah dan kualitas terjamin. Dari segi emosional, konsumen tentunya menginginkan pelayanan, kepuasan dalam memilih jenis produk yang diinginkan, kenyamanan, keamanan saat berbelanja, dan lain-lain.
Dalam hal ini, sering kali terjadi mis komunikasi antara perusahaan (produsen) dengan konsumen, yang berakibat pada besarnya penjualan dari perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan strategi komunikasi yang benar-benar tepat untuk menarik konsumen. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah teknik display produk. Bagaimana membuat konsumen merasa puas dan nyaman dalam memilih produk yang diinginkan, teknik display sangatlah penting dan berpengaruh. Display dengan orientasi merk, rasa (taste), jenis, dan lain-lain. Sehingga memudahkan konsumen mencari dan menemukan produk yang diinginkan.

1.2              Rumusan Masalah
Apa teknik yang digunakan oleh Alfamart dalam mengkomunikasikan produk dan mendisplay produk?

1.3              Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik apa  yang digunakan oleh alfamart dan mengomunikasikan  barang dan mendisplay barang. Tujuan secara khusus yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi Bisnis di Akademi Pimpinan Perusahaan Program Studi Marketing Konsentrasi Kewirausahaan tahun ajaran 2012-2013.

1.4              Manfaat
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan adalah:
1.      Sebagai bahan belajar dan bacaan, untuk menambah pengetahuan mengenai komunikasi, pemasaran, dan teknik display.
2.      Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1              Teknik Mengkomunikasikan Produk
Teknik mengkomunikasikan produk disebut juga komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran atau bauran promosi merupakan alat efektif untuk berkomunikasi dengan para pelanggan (baik konsumen atau perantara). Komunikasi pemasaran bertujuan membangun kesadaran bisnis, dan promosi produk kepada pelanggan yang dapat dilakukan dengan menggunakan bahan seperti brosur, siaran pers, situs web, dan presentasi pameran dagang. Merencanakan pendekatan lintas tim terpadu dan konsisten dalam melakukan kegiatan komunikasi pamasaran dalam rangka memperkuat pesan perusahaan (promosi) kepada palanggan dan memperluas target pasar untuk memotivasi daya beli terhadap produk perusahaan.
Sebuah rencana komunikasi pemasaran yang baik mengharuskan dilakukannya penelitian besar. Perusahaan perlu memiliki pemahaman mendalam tentang target pasar dan seluruh proses yang terlibat dalam pembelian, penjualan, dan distribusi serta komunikasi pelanggan. Komuniksi pemasaran membantu untuk mengembangkan kesadaran bisnis, yang berarti bahwa konsumen menerjemahkan informasi produk ke dalam persepsi tentang atribut produk dan posisinya dalam pasar yang lebih besar dan juga untuk mempertahankan basis pelanggan serta untuk mempererat hubungan dengan pelanggan dan pemasok. Strategi komunikasi pemasaran didefinisakan sebagai rencana bisnis untuk penyebaran informasi produk dan pengembangan kesadaran bisnis.

2.2       Teknik Display
Salah satu daya tarik pada toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui berbagai bentuk penyajian barang dagangan pada berbagai model rak display maka menjadikan suasana toko menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Uraian tersebut adalah gambaran tentang pentingnya display
Yang dimaksud display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang dagangan ditoko, dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan untuk membeli.
Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau space manajemen yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan pemakaian ruangan yang tersedia sehingga menghasilkan nilai lebih antara lain;
1.         Mempercepat perputaran barang
2.         Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukan persediaan barang digudang
3.         Menciptaka daya tarik bagi konsumen
Dengan demikian dalam space manajemen harus merencanakan;
1.    POP ( Point of Purchase ) yakni suatu keterangan tentang nama barang,ukuran, harga dan keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah dilihat pada posisi orang berdiri
2.    Pemajangan ( display )
Dalam kegiatan pemajangan perlu memperhatikan;
·            Pengelompokan barang/ grouping
·            Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual barang tersebut
·            Memperhatika bentuk, jenis dan komposisi warna kemasan
·            Memperhatikan FIFO yaitu pemajangan barang yang memperhatikan tanggal masuk barang untuk menghindari daluwarsa/expired date
·            Menggunakan Price card, yang berisi data pisik barang misalnya nama barang, kode barang, kode supllier/ pemasok, harga jual, nomor rak, jumlah minimum stock dan lainnya
Selanjutnya secara teknis dalam melakukan penataan barang/ display terdapat beberapa syarat penting yang harus dipenuhi yakni;
1.         Rapi dan bersih
Kerapihan dan kebersihan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik perhatian pelanggan untuk mendekat melihat barang sehingga pada akhirnya tertarik untuk membeli
2.         Mudah dicari
Slah satu cara untuk untuk membuat pembeli nyaman dan betah berbelanja adalah tersedianya berbagai kemudahan- kemudahan. Untuk itu barang yang dipajang di rak haruslah menurut kelompoknya atau grouping serta petunjuk barang yang umumnya digantung diatas ( Sign board )

3.         Mudah dilihat
Dalam memajang Label barang dan label harga pada Rak pajangan haruslah menghadap ke depan/ ke luar sehingga pembeli dengan mudah dapat melihat tanpa menyentuh barang
4.         Mudah dijangkau
Pada umumnya pengunjung toko adalah para wanita yang memiliki tinggi badan antara 150 cm – 160 cm . Untuk itu dalam menata barang haruslah memperhitungkan ketinggian peralatan display yang disesuaikan dengan tinggi badan agar mudah untuk dijangkau. Demikian juga untuk barang kebutuhan sehari- hari jangan diletakkan pada tempat yang tersembunyi
5.         Aman
Dalam menata barang harus mempertimbangkan keamanan. Barang yang mudah pecah misalnya, jangan diletakkan dipinggir karena dapat dengan mudah tersentuk pembeli yang menyebabkan kecerlakaan dan kerusakan barang. Dalam melakukan display jangan meletakkan makanan berdekatan dengan barang yang mengandung racun
Kelima hal tersebut diatas adalah pertimbangan dasar dalam menata barang dagangan pada Rak agar memiliki daya tarik bagi pengunjung. Disamping hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan menata barang beberapa hal harus diperhatikan yakni;
1.         Dalam meletakkan barang di rak jangan ditumpuk, karena hal ini akan mempersulit pembeli untuk mengambil barang dan tumpukan tersebut dapat jatuh dan membahayakan pembeli saat memilih barang
2.         Harus diupayakan stock barang pada Rak display dalam keadaan penuh. Apabila stock barang tinggal sedikit, maka letakkan sisa barang dan rapatkan pada pojok depan rak
3.         Produk dan merek untuk barang- barang yang perputarannya cepat, maka jumlah barang yang didisplay harus lebih banyak dibanding barang yang perputarannya kecil.
4.         Apabila menata produk pada rak susun, maka ukuran kemasan yang paling kecil diletakkan pada rak atas dan ukuran kemasan paling besar diletakkan pada rak paling bawah. Contoh; pada rak susun 4, maka kemasan 250 gram diletakkan paling atas, 400 gram dibawahnya, kemasan 750 gram dibawah 400 gram dan kemasan 1 kg berada pada rak paling bawah
5.         Label harga dan informasi barang (ticket) fungsinya untuk membantu penjualan. Untuk memudahkan penglihatan maka Label harga diletakkan pada pandangan kiri komsumen dan dibawah produk
6.         Untuk menata barang- barang Fashion di rak maka cara menempatkannya mulai dari kiri kekanan yakni dari ukuran kecil, dan ukuran besar disebelah kanan
Keenam hal tersebut diatas adalah merupakan pertimbangan dasar untuk melakukan display agar memiliki daya jual tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan kegiatan display merupakan upaya untuk menandani toko, layaknya mendadani seorang gadis. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh pemilik toko tetapi dilakukan bersama, yakni toko dan pemilik merek/ produsen, karena keduanya memiliki kepentingan yang sama. Hasil kerjasama tersebut dapat kita lihat ditoko antara lain;
Shelf vision yakni Iklan di rak dan di depan produk, cart vision yaitu iklan yang diletakkan di troli/ kereta belanja, wall vision, floor vision yakni iklan dilantai. Dengan demikian hampir semua tempat/ ruangan dipergunakan untuk berpromosi berbagai merek produk dan dari kesemua itu Rak merupakan tempat yang sangat strategis

Jenis- jenis display
Teknologi display yang semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai model rak, menyebabkan penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan upaya tampilan yang maksimal. Hal ini memacu para produsen dan pemasok untuk memperkenalkan produk dan mereknya melalui rak- rak display.
Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;
·            Vertikal display ( pemajangan susun tegak )
Yaitu cara display dengan posisi susunan barang tegak dalam rak. Untuk pemajangan ini perlu memperhatikan hal- hal sebagai berikut;
o   Barang yang kecil diletakkan diatas dan yang besar dibawah
o   Barang yang kecil dikiri dan yang besar dikanan
o   Komposisi warna produk harus diperhatikan agar tampak serasi dan enak dipandang
o   Untuk jenis Food ( makanan/ minuman ) umumnya terdapat 3 jenis kemasan yakni plastik, karton/kotak/doos dan botol atau gelas. Jika produk yang didisplay terdapat 3 macam kemasan tersebut maka penyusunannya berurutan mulai dari kemasan plastik diletakkan paling atas, kemudian karton/kotak/doos dan kemasan botol/gelas diletakkan paling bawah
o   Jarak antara Rak dalam Gondola harus sama atau semakin keatas semakin kecil
·            Floor display ( pemajangan di lantai)
Adalah model display dimana penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa menggunakan rak tertentu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam floor display antara lain;
o   Tinggi maksimun 100 cm
o   Barang adalah sejenis
o   Letaknya strategis
o   Tidak mengganggu arus barang maupun arus pelanggan
o   Menggunakan POP ( Point of Purchase ) yang menarik misalnya berupa tulisan, atau bisa juga menggunakan SPG (Sales Promotion Girl )
o   Diberi alas yang sesuai misalnya Palet
o   Luas sekitar 90 cm x 90 cm
·            Impulse buying product display ( pajangan untuk menggerakkan hati )
Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk membeli. Display ini biasanya berada dekat Kasir.Produsen taupun pemasok, bila ingin produknya didisplay pada tempat tersebut harus menyewa mahal
·            Wall display
Wall display adalah display dimana produk ditata/ ditempel didinding. Display ini biasanya untuk barang- barang fashion seperti pakaian dan kelengkapannya. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam wall display, yakni barang yang didisplay didinding harus pula ada di rak. Contoh; Terdapat tiga ukuran baju, S, M dan L dipajang didinding, maka di rak display pun harus ada ukuran tersebut
·            Merchandise mix display
Yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk yang baru dibelinya. Pemajangannya dengan menggabungkan dua produk yang saling berkaitan. Dengan demikian konsumen yang membeli salah satu produk diingatkan untuk membeli produk lain sebagai pelengkapnya. Misalnya kopi dan creamer. Juga sering ditemui pada pajangan minuman, pada rak tambahan depannya terdapat Kacang kulit yang didisplay. Maksud display tersebut mengingatkan kita untuk membeli minuman dan Kacang kulit sebagai pelengkapnya
·            Cut cases display
Adalah model display tanpa gondola, yakni menggunakan kotak/ karton kemasan besar yang dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga produknya tampak. Display ini cocok untuk makanan atau minuman kaleng
·            Jumble display
Jumble display adalah display campur aduk. Dalam hal ini produk diletakkan dalam sebuah tempat terbuka dan pembeli bebas untuk mengaduk aduk barang untuk memilih.

2.3       Alfamart
Sejalan dengan perkembangan waktu dan perubahan gaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada pola belanja, kegiatan ritel atau bisnis eceran modern di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat. Pada awal 1980-an perkembangan pasar ditunjukkan dengan munculnya gerai perdagangan eceran modern di kota-kota besar. Pada awal 1990-an sampai dengan sekarang gerai perdagangan eceran modern merambah kota-kota kecil. Industri ritel tumbuh pesat dengan menjamurnya pasar modern. Pertumbuhan ritel di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 21 persen dan menempati urutan kedua di Asia Pasifik setelah China. Yang dimaksud dengan pasar modern adalah swalayan yang mana pelayanan dilakukan sendiri oleh konsumen karena toko tidak menyediakan pramuniaga yang khusus melayani konsumen. Bentuk kegiatan perdagangan eceran modern yang bergerak pada sektor industri ritel, umumnya berupa Hypermart, supermarket dan minimarket.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) sebagai salah satu perusahaan dalam industri ritel yang berupa minimrket dan termasuk perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari (basic necessities) dengan menggunakan nama minimarket Alfamart. Alfamart mempunyai kinerja baik jika dibandingkan dengan merk minimarket pesaing utama yaitu indomaret yang didirikan pad tahun 1988. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan gerai minimarket Alfamart yang telah mencapai lebih dari 2.659 gerai sejak berdiri pada tahun 1999 sampai 2008.
Minimarket Alfamart mempunyai jaringan lokasi yang menjangkau setiap kecamatan, khususnya di pulau Jawa, pulau Bali dan provinsi Lampung. Jumlah gerai minimarket Alfamart saat ini telah mencapai 3.194 gerai dengan kantor cabang dan Distribution Center (DC) sebanyak 12 buah yang berlokasi di beberapa tempat di Tangerang, Lampung, Cileungsi, Bandung, Cirebon, Semarang, Cilacap, Malang dan Surabaya. Untuk memperluas wilayah operasi dari Alfamart, pada tahun 2010 Alfamart berencana membangun DC di Solo dan Makassar. Keberadaan lokasi minimarket Alfamart yang berlokasi hampir di setiap wilayah kecamatan bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana salah satu keunggulan dari minimarket Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pemukiman. Sedangkan fungsi dari kantor cabang dan DC adalah untuk mempermudah pengawasan dan distribusi barang bagi minimarket.
SAT bergerak melalui format minimarket Alfamart. Gerai-gerai minimarket Alfamart menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan rumah tangga antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, susu dan makanan/minuman, permen, rokok serta barang personal care dan household care. SAT bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari melalui kelas minimarket yaitu Alfamart.




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1       Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Minggu, 5 Januari 2013 di Alfamart Jl. M. Kahfi 1 Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan.

3.2       Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode survei di lapangan dan studi pustaka. Kami menggunakan wawancara dan browsing internet sebagai alat pengumpul data. Survei dilakukan untuk memastikan kebenaran dan mengumpulkan data primer seperti bentuk display produk, foto-foto, jenis produk. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data skunder yaitu berupa data pendukung dan teori-teori sebagai penguat data primer.




















BAB IV
PEMBAHASAN

4.1       Teknik Pemasaran (Mengkomunikasikan Produk) Alfamart
Dalam menghadapi persaingan industri ritel, beberapa strategi yang digunakan dan telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yang menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya. Penetapan strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart. Alfamart memfokuskan usahanya pada penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas area penjualan tidak lebih dari 250 m2. Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut :
1.      Geografis             : area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran
2.      Demografis          : ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah
  (SES B&C = ekonomi menengah dan bawah)
3.      Psikografi             : kenyamanan, pelayanan yang ramah

Lokasi adalah factor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel, pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan trampil, dan sama-sama punya setting atau ambience yang bagus.
o   Analisis area perdagangan (trading area analisis)
1. Frekuensi orang-orang dari wilayah geografis yang berbeda melakukan belanja mereka.
2. Besar belanja rata-rata toko oleh orang
3. Konsentrasi kepemilikan kartu belanja
o    Untuk membuka gerai di suatu lokasi baru
1. Besarnya populasi dan karakteristik
2. Kedekatan dengan sumber pemasok
3. Basis ekonomi
4. Ketersediaan tenaga kerja
5. Situasi persaingan
6. Ketersediaan lokasi toko
7. Hukum dan peraturan
o    Faktor letak gerai didirikan
1. Lalulintas pejalan kaki
2. Lalulintas kendaraan
3. Fasilitas pakir
4. Transportasi Umum
5. Komposisi toko
6. Letak berdirinya gerai
Strategi perusahaan yang diterapkan di Alfamart adalah terus memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai minimarket di Indonesia, memperluas jaringan distribusi gerai dengan format yang beragam, pengembangan distribution center, memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan prima, mengedepankan aspek pemilihan lokasi-lokasi gerai strategis, pemanfaatan jaringan gerai perseroan, hubungan yang baik dengan mitra bisnis perseroan, peningkatan pelaksanaan tanggung jawab sosial (corporate social responbility) dan perencanaan keuangan yang matang.
Adapun budaya perusahaan yang diterapkan pada Alfamart adalah integritas yang tinggi, inovasi untuk kemajuan yang lebih baik, kualitas dan produktivitas yang tertinggi, kerjasama team dan kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik. Motto yang diambil perusahaan Alfamart adalah “belanja puas, harga pas”.
Kesuksesan SAT sangat dipengaruhi oleh kepuasaan konsumen, dimana jika kepuasan konsumen telah terpenuhi maka akan tercipta konsumen yang loyal terhadap Alfamart. Inti kepuasaan konsumen untuk industri ritel seperti Alfamart terletak pada produk dan pelayanan. Produk yang dijual oleh Alfamart adalah produk yang melalui proses pengawasan dan seleksi yang terjamin, karena setiap produk dari pemasok harus melalui proses checking dan packing di gudang kantor cabang, yang selanjutnya didistribusikan ke gerai minimarket Alfamart.
 Dalam hal pelayanan pada gerai minimarket Alfamart, SAT menerapkan sistem yang terstandar mulai dari proses rekuitmen, pelatihan dan pengelolaan sumber daya manusia, sehingga SAT mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Selalu menjadi yang terbik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
Dilihat dari segi harga, saat ini Alfamart berusaha menerapkan harga produk sesuai dengan kualitas barang. Alfamart dapat memberikan harga yang kompetitif bila dibandingkan dengan harga produk minimarket lainnya. Alfamart memberikan discount dan penawaran khusus untuk jenis barang tertentu bagi konsumen, terutama bagi konsumen yang menjadi member Alfamart melalui kartu AKU (Alfamart-KU). Beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan dari kartu AKU antara lain :
1.      Hematku, berupa potongan harga hemat atau bonus untuk produk tertentu
2.      Spesialku, berupa program penjualan produk eksklusif dengan harga special
3.      Hadiahku, berupa program hadiah langsung atau undian
Selain itu, terdapat jenis penawaran khusus seperti jika berbelanja mencapai nilai 50 ribu, maka konsumen mendapatkan kesempatan membeli produk gulaku dengan harga 50 persen.
Alfamart telah menerapkan Bauran Pemasaran, yang dalam hal ini merupakan strategi distribusi atau Place, dengan tepat dan baik karena sudah memperhatikan kebutuhan pasar dan berusaha untuk memenuhinya dengan baik. Yang jelas retailer ini telah berhasil dalam mengembangkan ekspansinya bahkan pada level yang terendah sekalipun, yaitu pada kawasan perumahan, yang paling dekat dengan konsumen. Alfamart dapat tetap bertahan dalam era yang penuh dengan marketspace dan dapat bertahan dengan konsep marketplace-nya yang memiliki bentuk fisik. Dengan kata lain, meskipun internet marketing telah menjamur, konsumen pada dasarnya tetap membutuhkan tempat berbelanja atau pasar dalam bentuk yang nyata seperti Alfamart ini.

4.2       Teknik Display Alfamart
Alfamart merupakan pasar modern yang masuk dalam kategori minimarket. Seperti yang kita ketahui dan berdasarkan hasil riset MARS dalam Indonesia Profile 2008, Alfamart menjadi tempat favorit pilihan konsumen. Ternyata ini berkaitan dengan teknik display yang digunakan oleh Alfamart. Konsumen menginginkan keuntungan yang sifatnya fungsional dan emosional. Keuntungan fungsional disini misalnya harga yang murah, sedangkan keuntungan emosional lebih berupa lay out gerai dan cara display  (teknik display) produk yang memudahkan dan membuat konsumen nyaman.
Alfamart mampu memahami tuntutan konsumen tersebut, yaitu dengan menerapkan gaya display atau teknik merchandise display. Dari yang sebelumnya mengelompokkan berdasarkan merek, Alfamart mulai mengelompokkannya berdasarkan taste untuk beberapa produk tertentu. Berdasarkan pengalaman, Alfamart melihat ada kecenderungan konsumen datang bukan untuk melihat produk berdasarkan merek, tetapi berdasarkan taste. Format display sudah ditentukan oleh pusat, sehingga cabang tinggal menerapkannya.
Macam-macam format yang digunakan oleh Alfamart:
a.       Vertikal Display
Cara display dengan susunan barang tegak dalam rak.

b.      Floor Display
Cara display dengan menggunakan lantai sebagai dasar, tanpa terikat suatu rak tertentu. Biasanya cara display seperti ini digunakan untuk produk-produk yang sedang diskon atau promo.

c.       Impulse Buying Product Display
Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk membeli. Display ini berada di dekat kasir.

4.3       Jumlah Jenis Barang di Alfamart
Jenis produk yang dijual di Alfamart beraneka macam dengan varietas sekitar 3.000 jenis merek produk lokal ditambah dengan merek private label yaitu “Pasti”. Selain itu, produk yang ditawarkan ukurannya lengkap, jumlah produk yang tersedia banyak dan penempatan produk di rak terlihat teratur dimana klasifikasi produk dibagi menjadi produk makanan dan bukan makanan. Dari segi kualitas dan service produk, Alfamart menerapkan pengawasan kualitas produk yang sangat ketat mulai dari pendistribusian barang dari DC sampai penjualan akhir di gerai Alfamart. Format dasar yang melandasi jenis produk yang dijual di Alfamart  adalah produk kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dengan tata letak produk yang baik dan tidak campur aduk serta menjangkau konsumen berbagai kelas. Adapun diantaranya yakni sebagai berikut:
Jenis Barang
Uraian
Makanan dan Minuman
1.      Minuman
a.       Susu (Nutrilon Royal, procal gold,frisian flag, indomilk,sustagen,sun, Dll)
b.      Minuman berenergi (hemaviton, you C1000, vitamin water,Dll)
c.       Minuman lain lain (joy tea, tebs, happy just, fruit tea, teh pucuk harum, alfamar air mineral Dll)
2.      Makanan
a. Beras, indomie, mie sedap,
Camilan / Snack
Potato, oreo, leo kripik kentang, krupuk kemplang, dll
Obat-obatan
Minyak kayu putih, tolak angin, vitamin C, obat batuk, obat mata, obat luka, Dll

Perawatan
Pembersih muka (vaselin, sari ayu, citra,Dll)
Hand body (marina, citra, vaselin, Dll)
Shampo ( clear, rejoic, zink, pantene, dove Dll)
Home Care
Pembersih lantai(soklin lantai, dll)
Pembersih piring (mama lime, sunlight,dll)
Pembesih pakaian (rinso, daya, bukrim, easy, dll)
Pewangi pakaian (molto, soklin, downy,dll)
Elektronik
Lampu , batu batrai, stop kontak,senter.

Lengkapnya barang kebutuhan yang ada di alfamart selain barang kebutuhan sehari hari masih banyak juga barang barang kebutuhan lainya seperti peralatan elektronik, kebutuhan rumah tangga seperti sabun, shampo,obat obatan, beras, gula, minyak, telur, sampai makanan dan minuman ringan  lainnya.

4.4     Jenis Media Komunikasi yang digunakan Alfamart
Target pemasaran alfamart adalah semua kalangan masyarakat diIndonesia yang ingin memberikan kemudahan kepada konsumen dengan ada di dekat lingkunya.strategi pemasarannya diintegritasinya dengan kegiatan promosi yang dijalankan secara berkala dengan berbagai metode sesuai dengan jenis produk dan focus target pasarnya. Berikut beberapa contoh promosi yang dilakukan alfamart:
•   Kalender belanja “promosi yang diadakan 2 minggu sekali memberikan harga mudah dan hemat.
•   Keuntungan kartu aku “memberikan potongan harga dan hadiah khusus yang berpengaruh pada produk tersebut.
•   Belanja puas,harga pas”memberikan kemudahan berbelanja pada konsumen dengan harga pas dan menarik tentunnya”.

Media Promosi
-       Website
Dalam media website, Alfamart menampilkan informasi yang bersifat sangat umum dari Alfamart untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Informasi tersebut antara lain:
1.      Berita: berkaitan promosi.
2.      Event, yaitu ketika alfamart memiliki agenda dan event, diinnformasikan dan ditampilakan di media Website.
3.      Promo, yaitu berita mengenai promo harga terbaru.
4.      Find Alfamart, yaitu mencari lokasi Alfamart terdekat..


-       Pamflet/Katalog
Alfamart selalu update dalam memberikan berita mengenai harga-harga terbaru yang akan disampaikan kepada konsumen.
Berikut contoh pamphlet/catalog Alfamart tanggal 1 – 15 Januari 2013.
-       Radio
Alfamart juga memberikan informasi melalui media Radio.
-       Via Jejaring Sosial
Dalam media jejaring sosial, alfamart menggunakan Twitter untuk selalu update informasi kepada konsumen.

BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa Alfamart menggunakan strategi bersaing sebagai teknik atau strategi pemasaran dalam hal ini untuk mengkomunikasikan produk. Adapun strategi tersebut diantaranya adalah pemilihan lokasi yang menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya. Dengan kata lain, Alfamart sudah menerapkan bauran pemasaran yaitu product, price, place dan promotion.
Alfamart juga menerapkan teknik display yaitu merchandise display. Merchandise display ini merupakan teknik display yang berdasarkan taste (rasa). Misal makanan, minuman, obat-obatan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan sebelumnya, display produk berdasarkan merk. Di sini sudah ada perubahan teknik display karena Alfamart selalu memperhatikan keinginan konsumen, sehingga konsumen lebih mudah dalam memilih produk yang dia inginkan, tanpa terbatasi oleh merk suatu produk.
Dalam mengkomunikasikan produk-produknya, Alfamart menggunakan berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Mulai dari plamflet, katalog produk, iklan di radio, dan website Alfamart. Jadi dalam mengkomunikasikan produk, kita mempunyai banyak pilihan penggunaan strategi, yang disesuaikan dengan perusahaan kita, konsumen, kondisi geografis, dan lain sebagainya. Kita juga bebas memilih media untuk berkomunikasi dengan konsumen, semua itu harus sesuai dengan tujuan perusahaan, dan memperhatikan faktor efisiensi dan efektifitas.
  
5.2       Saran
1.    Bagi yang akan mendirikan usaha, agar memilih teknik atau strategi yang tepat dalam mengkomunikasikan dan mendisplay produk, tentunya disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan keinginan konsumen.
2.    Bagi Alfamart, agar selalu memperhatikan keinginan konsumen sehingga bisa lebih fleksible dalam pemilihan strategi dan teknik dalam mengkomunikasikan produk maupun mendisplay produk sehingga tidak membosankan dan bisa mengikuti perkembangan.

0 komentar: