Pesona Pacitan (Dinas Pariwisata Kab. Pacitan)

2 komentar:

Seputar Pacitan


JENIS DAN PERKEMBANGAN PRODUK UNGGULAN
SEKTOR INDUSTRI KAB. PACITAN
TAHUN 2011

Sesuai dengan berbagai kebijakan yang mengatur mengenai pengembangan industri yaitu Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Keputusan Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Nomor 07/IKM/ KEP/ 1/ 2011 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, maka dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah Pemerintah Kabupaten Pacitan mengeluarkan Keputusan Bupati Pacitan Nomor. 188.45/267.A/408.21/2010 tentang Penetapan Produk Unggulan Prioritas Kabupaten Pacitan yang bertujuan lebih mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya yang ada dan spesifik wilayah, mempercepat peningkatan dan pengembangan produk, meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha yang pada akhirnya meningkatkan daya saing produk.
Adapun Produk Unggulan Kabupaten Pacitan yaitu Batu Mulia, Gula Kelapa, Batik, Olahan Ikan, Gerabah, Olahan Kayu, Olahan Ketela, dan Anyaman Bambu.

SKPD   : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
No
Jenis Produk Unggulan
Tahun 2010
Tahun 2011
Unit
TK
Produksi
Unit
TK
Produksi
L
P
L
P
1.
Batu Mulia
96
190
60
1.031.400  bj
96
190
60
1.065.600  bj
2.
Gula Kelapa
4.928
4.926
4.951
4.487.184 kg
4.943
4.943
4.964
4.578.744  kg
3.
Batik
11
30
330
32.336 ptg
12
32
334
28.460 ptg
4
Olahan Ikan
40
21
59
435.960  kg
70
21
59
777.000  kg
5.
Gerabah
84
25
84
65.400  bh
84
25
84
75.600  bh
6.
Olahan Kayu
805
1.787
88
399.023  bh
805
1.794
92
397.703  bh
7.
Olahan Ketela
264
166
410
344.161  kg
264
166
410
364.320  kg
8.
Anyaman Bambu
568
589
551
1.431.056  bh
570
589
551
1.465.136  bh
Sumber Data   : Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan Kab. Pacitan

Catatan :
Produk Unggulan batik produksinya menurun karena semula pengrajin menggunakan pewarna sintetis, sebagian (40%) beralih ke warna alam yang proses produksinya membutuhkan waktu yang lebih lama, namun nilai produksinya lebih tinggi/ besar karena harga batik alam bisa 2-3 kali lebih mahal.

0 komentar:

Tahu Tuna Pacitan Terkendala Transportasi

           Tahu Tuna adalah makanan khas Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Makanan Olahan ini, dibuat oleh IKM yang ada di Pacitan. Merupakan produk industri berbasis Agro yang sedang dikembangkan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Pacitan. Tahu Tuna mempunyai prospek yang sangat bagus, karena digemari oleh semua kalangan. Pengembangan industri ini harusnya didukung oleh pengembangan sarana transportasi yang lebih baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa transportasi berperan penting dalam pemasaran dan penyaluran distribusi Tahu Tuna ke berbagai daerah konsumen. Kendala transportasi tidak hanya dihadapi oleh para pemilik industri tahu tuna, tetapi industri-industri yang lain. Alangkah baiknya kalau Pemerintah Kabupaten Pacitan memperbaiki sektor transportasi dan menambah armada Bus atau Travel ke semua daerah khususnya di Jawa Timur, yang mempunyai prospek menjanjikan. Ini mungkin bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Pacitan, tetapi ini merupakan peluang usaha bagi penyedia jasa layanan baik Bus dan Travel. Layanan Transportasi yang banyak diperlukan dan dicari adalah Pacitan-Kediri, Pacitan-Bondowoso, Pacitan-Magetan, Pacitan-Tulungagung dan lain-lain. Sampai akhir tahun 2012 ini, belum ada Transportasi langsung dari Pacitan ke daerah-daerah tersebut, ini membuat semakin sempitnya daerah pemasaran Tahu Tuna. Padahal semakin hari, pesanan Tahu Tuna dari daerah-daerah tersebut semakin bertambah. Tidak mustahil, Tahu Tuna Khas Pacitan ini akan diproduksi di daerah lain, dan Pacitan hanya sebagai nama saja. Ini menjadi penting jika ingin memajukan satu sektor industri, maka sektor pendukung lain juga harus diperhatikan. Ini juga menyangkut sektor SDM, walaupun semakin tahun jumlah lulusan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta semakin meningkat, tetapi kesadaran untuk berwirausaha sangat kecil, khususnya masyarakat Kabupaten Pacitan. Generasi muda yang lebih memilih menjadi PNS dan bekerja di kota besar, seperti di Jakarta, Bekasi, Surabaya, Bandung, dan lain-lain. Ini tentunya berkaitan dengan UMR (Upah Minimum Regional) di Kabupaten Pacitan yang masih sangat rendah. Semakin bertambah komplek permasalahan yang ada, maka dibutuhkan kolaborasi dan integritas baik dari Pemerintah dan Swasta yang ada di Kabupaten Pacitan. Saya sebagai calon Penyuluh Industri dari Kementerian Perindustrian RI sangat berharap perbaikan sektor transportasi di Kabupaten Pacitan, sehingga tujuan pengembangan industri baik OVOP (One Village One Product) dan Kompetensi Inti Kabupaten Pacitan bisa tercapai dengan baik.
Salam TPL seluruh Indonesia, (TPL-IKM Kementerian Kabupaten Pacitan) 
Add caption
Yashinta Agil Purwanto

6 komentar:

Tahu Tuna Khas Pacitan



Tahu Tuna Khas Kabupaten Pacitan, memiliki cita rasa yang khas dan dengan ikan tuna segar dari para nelayan di Kabupaten Pacitan. Hasil laut yang melimpah di Kabupaten Pacitan, menjadi salah satu penguat tumbuh kembang industri manufacture di Kabupaten Pacitan, khususnya Industri Kecil dan Menengah. IKM tahu tuna di Kabupaten Pacitan sudah mulai di kembangkan dengan jangkauan pasar yang sudah meluas, sampai di Surabaya, Jakarta, Malang, Solo Jogja, Semarang dan Bandung. Tahu tuna tidak hanya dikonsumsi sebagai lauk saja, tetapi bisa dijadikan sebagai hidangan lezat dan camilan di saat-saat santai anda. Tahu tuna yang kaya protein, perpaduan antara protein nabati dan hewani, menjadikan tahu tuna menjadi salah satu makanan pilihan bagi keluarga anda. Tahu Tuna Khas Pacitan, I Like it,,, :) Selamat mencoba,,, :)

0 komentar:

Batik Pacitan "Pace Tuban"

Mengambil nama Motif Pace Tuban karena pendesain memasukkan unsur batik Gedhok Tuban dalam menambah variasi desainnya.
Motif Pace yang dibuat berupa ranting-ranting pace dengan batang rantingnya yang lurus-lurus, membujur keatas, dengan buah yang lebat, lengkap dengan daun-daunnya. Hiasan berupa sisir-sisir ala Gedhok Tuban jelas melengkapinya. Batik ini didesain dengan pola berulang yang mana bertujuan untuk memudahkan dalam proses pembuatan pakaian.
Pewarna yang dipakai Sol Pink, Sol Brown, Coklat 91, dan garam merah B.
Desain baru yang menggabungkan dua budaya Pacitan dan Tuban, menghasilkan sebuah gaya yang trendi, cocok bagi ABG Akademis, warna pink nya yang menandakan kasih sayang, sangat cocok dibuat Baju Couple.

"Make Your Style more Trendy with Batik Pacitan"

0 komentar:

Contoh Makalah High School Tax Competition (HSTC Jatim II Surabaya Jatim)


STUDI MENGENAI PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN DASAR PAJAK PADA SISWA SMK NEGERI 2 PACITAN SEBAGAI GAMBARAN
 TENTANG PEMAHAMAN PAJAK
 PADA KALANGAN PELAJAR
  



Oleh :
Yashinta Agil Purwanto
NIS   : 6704/3111.119


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
 PACITAN
2010


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini kata “pajak” merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kita. Hampir disemua media cetak maupun elektronik, telah terpampang kata “pajak”, baik hanya sekedar iklan ataupun pemberitaan mengenai kasus-kasus pajak. Pemerintah telah menggembor-gemborkan berbagai macam slogan untuk memberikan informasi mengenai pajak kepada semua lapisan masyarakat. Tetapi seiring dengan diucapkannya slogan dalam iklan, kasus pelanggaran pajak di negara kita juga ikut marak terjadi. Mulai dari kasus yang ringan, seperti keterlambatan membayar pajak, kasus pengusaha yang enggan membayar pajak sampai mafia pajak. Hal seperti ini sangat disayangkan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Fungsi pajak sebenarnya sangat mulia tetapi karena banyak masyarakat yang kurang memahaminya sehingga banyak masyarakat yang tidak membayar pajak. Mereka mungkin belum paham benar, mengenai arti pajak buat pembangunan di negara kita. Atau bahkan mereka belum tahu dimana mereka harus membayar pajak dan bagaimana mengurusnya.
Rutinitas yang terlalu padat membuat mereka tidak sempat untuk mempelajari/ mencari tahu mengenai pajak. Mereka tidak akan ambil pusing soal sudah atau belumkah mereka membayar pajak. Bagi mereka mempelajari pajak hanya membuang-buang waktu dan fikiran saja. Hal seperti ini tidak akan terjadi jika, sewaktu mereka masih duduk dibangku SMK/ SMA, mereka dibekali pelajaran mengenai pajak. Karena para siswa adalah calon wajib pajak di masa depan (future tax payer), sehingga pemberian materi pajak sebenarnya sangat penting.
Khusus bagi SMK, yang bertujuan menghasilkan lulusan yang siap kerja, baik di dunia bisnis, industri, perdagangan, maupun wirausaha. Siswa adalah calon wapa yang menjadi sasaran pembelajaran, yang nantinya akan mereka terapkan setelah lulus dan berpenghasilan. Dengan kata lain masa SMK adalah masa yang tepat untuk memperkenalkan pajak kepada siswa dengan memberikan pelajaran mengenai pajak.
Pada kesempatan kali ini, penulis mencoba untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai pajak pada siswa SMK Negeri 2 Pacitan yang terdiri dari 5 kompetensi keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Akomodasi Perhotelan dan Agribisnis Perikanan dimana penulis berharap hasil yang diperoleh dapat dijadikan gambaran mengenai pemahaman pajak pada kalangan muda.

1.2. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada :
1.      Pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai pajak
2.      Siswa kelas X, XI, XII SMK Negeri 2 Pacitan tahun pelajaran 2010/2011

            Perumusan Masalah
Bagaimanakah pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai pajak pada siswa SMK Negeri 2 Pacitan tahun pelajaran 2010/2011  ?

1.4. Tujuan Penelitian
Mengetahui seberapa jauhkah pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai pajak pada siswa SMK Negeri 2 Pacitan tahun pelajaran 2010/2011.

1.5. Manfaat Penelitian
1.      Sebagai wacana  dan informasi mengenai seberapa jauh pemahaman pajak pada siswa-siswi SMK Negeri 2 Pacitan khususnya dan sekolah menengah umumnya.
2.      Sebagai dasar pertimbangan untuk memasukkan materi perpajakan pada pelajaran di tingkat SMA/SMK

(Read Continue..? Call me Yashinta AP (TPL APP 087758990069)

0 komentar:

Batik Motif Pace Lereng Khas Pacitan

Batik bergaris miring dengan motif buah pace yang disusun berselang-seling dengan bunga tapak dara kecil dan biji kopi. Pewarna yang digunakan sol biru, coklat 91, dan garam merah B.
Batik ini sangat cocok jika dipadukan dengan kebaya warna senada. Tampilan Elegant, bak Priyayi Pacitan.

"Batik Pacitan, Batiknya para Priyayi"

0 komentar:

Peksi Gisik Lorok Khas Pacitan

Ini lagi, batik Pacitan dengan judul "Peksi Gisik Lorok", dengan menggunakan pewarna alami, tampil beda dan akan mendunia. Peksi Gisik Lorok dibuat dengan menstilir flora dan fauna yang ada di Kab. Pacitan. Seperti burung sikatan, daun pakis, buah "PACE", dan tidak ketinggalan batu koral sebagai latarnya. Pewarna alami dibuat dari kulit mahoni.
Salah satu karya dengan tema alam, mengandung nilai seni yang luar biasa, menggabungkan berbagai unsur sehingga membentuk kesatuan di atas kain dengan tangan sebagai pemersatu.

"Make your day more meaningful with Batik Pacitan"

0 komentar:

Batik Tulis Pewarna Alami Motif Godong Pace Ukel Khas Kab. Pacitan

Daun Pace dibuat sedemikian rupa hingga membentuk segi lima, dengan buah Pace didalamnya. Bagian Luar daun diberi hiasan berupa ukel yang berfungsi untuk mengisi kekosongan.
Pewarna Alami yang digunakan adalah daun Mangga.
Ini merupakan Batik Tulis, yang cocok digunakan saat acara-acara resmi, dan juga warnanya yang soft, akan membuat tampilan anda semakin elegant, dan berkharisma. Penggunaan pewarna alami, juga akan menambah nila plus pada penampilan anda. Sebagai kaum modern dengan gaya hidup peduli produk dalam negeri dan lingkungan.
"Change your style with Batik Pacitan, Now"

0 komentar:

Batik Pacitan

Batik Tulis Pacitan motif Pace (Mengkudu), merupakan kekayaan Kab. Pacitan yang sekarang ini sedang dikembangkan. Melalui OVOP, yaitu salah satu program pemerintah dalam mengembangkan produk lokal, agar memiliki daya saing global dan nilai jual lebih. Batik Pacitan merupakan batik berkualitas tinggi, dan merupakan produk unggulan Kab. Pacitan. Mengapa dijadikan produk unggulan, karena menggunakan SDA, dan SDM dari Kab. Pacitan yang selalu tampil baik, memiliki daya saing tinggi. Mengapa Pace digunakan sebagai motif batik Pacitan.? Karena menurut cerita, ada yang menyebutkan bahwa nama Pacitan diambil dari kata Pace sisih Wetan, artinya Pace (Mengkudu dari sebelah Timur). Pace (Mengkudu) merupakan buah yang mempunyai banyak sekali khasiat di balik baunya yang mungkin dari sebagian orang tidak menyukainya.
Mungkin bau Pace, disini diartikan sebagai jalan (akses jalan). Akses jalan menuju Kab. Pacitan yang kurang memadai, itulah mungkin diartikan sebagai bau pace yang kurang sedap. Tapi dibalik itu, ada berbagai keindahan alam yang dimiliki Kab. Pacitan. Banyak sekali Potensi Wisata di Kab. Pacitan yang siap memanjakan mata anda..
^_^' begitu kiranya seputar Batik Pacitan,,,

0 komentar:

Business Plan Gula Semut


BUSINESS PLAN
“DelCos” GULA SEMUT
Prod. By IKM PARAGUL (Pacitan Raja Gula)





OLEH :
YASHINTA AGIL PURWANTO
(2011.7.20006)




TENAGA PENYULUH LAPANGAN ANGKATAN 2011
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN JAKARTA
TAHUN 2012


BUSINESS PLAN
GULA SEMUT PACITAN
(Granular Sugar of Pacitan)
“DelCos” (Delicious Coconut Sugar)

A.      LATAR BELAKANG
Kebutuhan gula dalam negeri terus meningkat setiap tahun hingga mencapai 2,7 juta ton pada tahun 2007 sedangkan produksi gula nasional hanya 2,4 juta ton. Disisi lain Indonesia mempunyai sumber gula dari palma antara lain dari pohon kelapa, siwalan dan tanaman aren yang produktivitas dan rendemennya legih besar dari gula tebu. Data BPS (2007) menunjukkan bahwa produktivitas aren 1000 - 2000 ton/ha, tebu 6,08 ton/ha, adapun rendemen gula aren mencapai 12% dan gula tebu 7%. Oleh karena itu secara nasional gula aren maupun gula kelapa berpotensi menjadi salah satu produk substitusi gula pasir  andalan di dalam negeri disamping dapat berperan untuk menekan ketergantungan terhadap impor gula.
Sebenarnya komoditas gula aren dan gula kelapa sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, namun penggunaannya masih terbatas dan dengan berkembangnya kebutuhan saat ini pemanfaatan gula tersebut semakin meluas bahkan sangat prospektif sebagai komoditas ekspor. Gula Aren / kelapa pada mulanya hanya diproduksi sebagai gula cetak, namun saat ini gula aren banyak dikonsumsi dalam bentuk gula bubuk atau dikenal sebagai gula semut. Gula semut memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan gula cetak yaitu bentuknya kristal dan mudah terlarut, dapat ditambahkan berbagai macam flavoring agent alami, nilai ekonomisnya lebih tinggi dan memiliki aroma yang khas serta gula semut memiliki umur simpan yang lebih lama (dengan kadar air 2-3% dengan pengemasan yang tertutup rapat). Bahkan selain dikonsumsi dalam negeri, gula semut juga diminati pasar ekspor terutama negara-negara Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Gula aren / kelapa dapat diterima pasar manca negara karena memiliki kandungan dan aroma yang berbeda dengan produk lain

B.       IDE BISNIS
a.      Nama Bisnis
Berhubungan dengan latar belakang di atas dan profesi penulis nantinya, yaitu sebagai TPL IKM (Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil dan Menengah) yang diharapkan bisa menjadi figur dalam merubah dan meningkatakan IKM yang berada di daerah masing-masing, penulis diharapkan mengetahui potensi apa saja yang dimiliki daerah masing-masing yang dalam hal ini adalah Kabupaten Pacitan sebagai daerah asal penulis. Juga menpunyai sebuah rancangan usaha yang berpotensi dan berdaya saing, untuk memajukan IKM yang berada di Pacitan. Rancangan usaha ini harus berdasarkan kondisi riil dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah. Memperhatikan berbagai aspek penting, meliputi aspek sumber daya alam, keuangan, manusia, dan prospek bisnis.
Salah satu hasil pertanian unggulan yang pemanfaatannya kurang optimal di Pacitan adalah Kelapa. Selama ini Kelapa hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula jawa (cetak) yang dari segi finansial/ keuangan, harganya rendah. Padahal untuk bisa bertahan di era seperti ini, era menuju pasar bebas, bahwa kreatifitas sangat dibutuhkan. Wirausaha menjadi penopang perekonomian. Dengan adanya kreatifitas, inovasi, menciptakan produk bernilai ekonomis tinggi yang berdaya saing global, dan diminati oleh semua kalangan, maka kita tidak akan tergilas roda perekonomian yang semakin berputar begitu cepat. Pacitan mempunyai potensi untuk tampil sebagai pemimpin pasar, minimal di pasar dalam negeri.
Bisnis ini penulis rancang dengan bekerja sama dengan sentra-sentra IKM gula jawa yang sudah lama ada, dan dengan petani kelapa sebagai pemilik bahan baku produk. Usaha ini penulis beri nama IKM “PARAGUL” (Pacitan Raja Gula) dengan produk unggulan Gula Semut ber merk dagang (brand) “DelCos” (Delicious Coconut Sugar).

b.      Uraian Bisnis
Usaha pembuatan gula semut sudah mulai banyak digeluti dan diminati oleh sejumlah kalangan di berbagai kota di luar Pacitan. Misalnya di daerah Gunung Kidul Jogjakarta, dan Kabupaten Blitar. Usaha gula semut memang mempunyai prospek yang sangat menjajikan dan tidak membutuhkan dana investasi yang besar. Tetapi dibutuhkan kreatifitas yang tinggi untuk membuatnya menjadi produk unggulan berdaya saing global, elegant, berkualitas dan ramah lingkungan dengan mengusung konsep gaya hidup sehat (healthy life style). Usaha ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional, mengurangi impor gula, dan memberdayakan IKM, serta petani di pedesaan. Dan juga dalam hal ikut unjuk gigi di pasar Internasional. Peralihan dari gula jawa (gula merah cetak) menjadi gula semut, merupakan inovasi besar yang perlu dikembangkan.
Di Kabupaten Pacitan sendiri belum ada IKM yang memproduksi gula semut kelapa ini. Padahal di Kabupaten Pacitan potensi pertanian kelapanya sangat besar yaitu mencapai 23.960 ton di tahun 2011 ini mengalami peningkatan dari tahun 2009 yang hanya 18.137 ton. Dengan hasil kelapa yang sangat melimpah, maka sudah pasti jumlah pohon kelapa yang menghasilkan nira juga sangat tinggi, itu disebabkan karena Kabupaten Pacitan merupakan daerah Pesisir, dan merupakan tempat yang paling cocok untuk pohon kelapa bisa tumbuh. Batas ketinggian pohon kelapa bisa tumbuh adalah 1000 m di atas permukaan laut. Di atas ketinggian itu kemungkinan bisa tumbuh ada, tetapi pertumbuhannya tidak sebaik jika berada di bawah 1000 m di atas permukaan laut.
Usaha/ bisnis pembuatan gula semut sangat menjajikan, apalagi dikombinasikan dengan bahan lain yang mempunyai khasiat yang bagus untuk kehatan. Ini akan mendukung konsep produk yaitu healthy life style atau gaya hidup sehat. Jika dibandingkan dengan produk induknya yaitu gula jawa (gula merah cetak) maka dalam segi financial sangat-sangat menguntungkan. Keuntungan bisa mencapai dua kali lipat bahkan lebih, yaitu jika gula jawa harganya Rp 5.000,00 /kg maka gula semut bisa mencapai Rp 20.000,00 /kg dengan tambahan rasa, yaitu temu kunci, kunyit, kencur, jahe, kunyit putih, dan lengkuas, yang semuanya itu mempunyai khasiat yang bagus untuk kesehatan.

c.       Uraian Keunikan Bisnis
Gula semut adalah gula merah yang berbentuk serbuk atau tepung dikenal dengan nama Palm Sugar. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon kelapa, aren (enau), nipah, lontar, maupun tebu. Gula semut belum dikenal luas oleh masyarakat, karena harganya relatif mahal dan ketersediaannya di pasar tidak selalu ada. Tetapi gula semut ini memiliki beberapa kelebihan dari gula merah cetak yang sudah lebih dahulu dikenal oleh masayarakat, diantaranya:
·         Dapat disimpan dalam waktu kurang lebih dua tahun tanpa mengalami perubahan setelah dikeringkan dan dibungkus rapat.
·         Mudah larut dan bentuknya menarik
·         Nilai ekonomis lebih tinggi
·         Memiliki aroma khas
·         Bentuknya kering dan tidak lembek
Usaha ini juga mempunyai keunikan lain yaitu dalam segi pengemasan dan produksi. Kami menerapkan konsep ramah lingkungan. Untuk kemasan kami menggunakan plastik biodegradable yaitu plastik yang ramah lingkungan terbuat dari polimer alami atau biasa disebut dengan Polylactic Acid (PLA). Polylactic Acid (PLA) diproduksi melalui proses fermentasi gula atau starch oleh Lactobacillus menjadi lactic acid yang selanjutnya dipolimerisasi dengan bantuan panas dan katalis logam menjadi PLA. Polylactic Acid itu sendiri memiliki sifat tahan panas dan kuat, serta merupakan polimer elastik. Penggunaan plastik biodegradable belum banyak digunkaan oleh pelaku bisnis, karena kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan, padahal pemerintah menyediakan fasilitas bagi para pelaku bisnis untuk mengemas produk mereka dengan menggunakan plastik biodegradable.

C.      VISI DAN MISI
a.      Visi
Menjadi salah satu produk unggulan yang mampu bersaing di pasar global, elegant, berkualitas, ramah lingkungan dengan mengusung konsep gaya hidup sehat (healthy life style).

b.      Misi
1.      Mengembangkan diversifikasi produk
2.      Membuka jaringan pemasaran antar provinsi dan kota.
3.      Berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen,
4.      Tetap menjaga kualitas dan selalu menjaga lingkungan,
5.      Membudayakan makan makanan yang sehat dan berkhasiat,

D.      FOKUS BISNIS
Bisnis ini bergerak dalam bidang manufaktur yaitu pembuatan makanan dan minuman. Khususnya minuman instan dan bahan makanan yaitu berupa gula. Gula Semut adalah produk pilihan kami. Bisnis utama yang di jalankan adalah pengolahan dan penjualan. Gula semut adalah generasi terbaru dari gula merah cetak. Ibaratkan gula merah cetak adalah induknya, maka gula semut adalah anaknya, yang mempunyai kualitas yang jauh lebih bagus dari induknya, karena dibuat dengan kombinasi bahan baku, kreatifitas, dan teknologi yang lebih bagus.
Untuk awal kami menggunakan teknologi yang sederhana, karena memang di Pacitan belum ada teknologi khusus untuk pembuatan gula semut. Bisnis ini merupakan pelopor, sehingga dibutukan dukungan dari semua pihak. Kerja sama dengan IKM Gula Merah Cetak yang telah lama ada, masyarakat sekitar, petani kelapa, dan Dinas Perindustrian di Kabupaten Pacitan serta lembaga keuangan yaitu koperasi untuk jangka pendek (pembiayaan mikro) dan bank untuk jangka panjang (pembiayaan makro).

E.       SASARAN BISNIS
Dalam menentukan sasaran bisnis, penulis menganalisis dari berbagai sumber, baik itu dari media cetak maupun elektronik dan dengan menggali informasi dari orang-orang yang mengetahui tentang bisnis pembuatan gula semut. Dari berbagai media salah satunya internet, banyak sekali informasi mengenai usaha gula semut dan peluang pasarnya. Dari informasi tersebut, gula semut ternyata bukan hanya dinikmati oleh masyarakat dalam negeri saja, tetapi malah justru yang paling menyukai gula semut adalah wisatawan asing.
Gula semut juga harganya cukup mahal dibandingkan dengan gula jawa / gula cetak, dengan hal itu maka penulis menentukan sasaran bisnis yang menjadi fokus kami adalah masyarakat kalangan menengah ke atas. Sasaran bisni jangka pendek kami adalah membuat masyarakat kalangan menengah ke atas lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan mereka dengan membeli produk kami, menjadi mitra bagi hotel-hotel di Indonesia sebagai pemasok gula semut. Dan sasaran jangka panjang akan lebih mengacu pada visi dari perusahaan kami.
Jika dilihat dari faktor daya beli, masyarakat kalangan menengah ke atas akan mempunyai daya beli yang lebih besar dari masyarakat kalangan menengah ke bawah. Tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat menengah ke bawah tidak mempunyai daya beli. Daya beli konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, selain dari segi finansial, juga mengenai aspek teknis dari produk yang ditawarkan itu sendiri. Misalnya mengenai kualitas produk, kemasan, augmented (nilai tambah), dan dari segi pemasarannya. Bagaimana produsen mengkomunikasikan produknya kepada konsumen, itu juga akan mempengaruhi daya beli konsumen yang bersangkutan (Schiffman,1997).
Trend juga menjadi perhatian penulis dalam menentukan sasaran bisnis. Sekarang ini trend “back to nature” sedang gencar digalakkan. Healthy life style yang menjadi konsep dari produk dan bisnis juga menentukan sasaran bisnis penulis.
Ini adalah tabel sasaran bisnis secara matematis berdasarkan SMART (Specific, Measurable, Achivable, Relevant, Time Bound).
Keterangan
Penjualan
Periode Operasi
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
1.    Prosentase Kenaikan produksi
-
5%
5%
2.    Hasil Produksi (kemasan)
36.000
37.800
39.690
3.    Harga per kemasan 100g
4.000
4.200
4.410
Total Penjualan (2x3)
144.000.000
158.760.000
175.032.900

Tahun
Sasaran Target Hasil Penjualan
Growth (%)
Sasaran Laba
Laba (%)
Growth (%)
2015
144.000.000
-
100.800.000
70%
-
2016
158.760.000
10,25 %
113.400.000
71,4 %
2 %
2017
175.032.900
10,25%
127.404.900
72,8%
2%

F.       PASAR
a.      Segmentasi Pasar dan Ekspetasinya
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Adapun cara-cara dalam memandang suatu pasar ada 2 yaitu  Static attribute segmentation merupakan cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan.
Dinamic attribute segmentation merupakan cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk.
Penulis menentukan segmentasi pasar dengan melihat dan menggabungkan kedua cara tersebut, yaitu static dan dinamic attribut segmentation. Dengan memperhatikan faktor demographic yaitu orang-orang yang mengalami masalah kesehatan misal obesitas, maag, nyeri pada saat haid, dan lain-lain. Wisatawan asing yang sedang berkunjung ke tempat-tempat wisata di Indonesia, masyarakat lokal yang menerapkan gaya hidup sehat, ini berarti jika berdasarkan gabungan faktor geografis dan psikologis.

No
Segmen Pasar
Ekspetasi Pasar
1
Berdasarkan Gender
Semua Jenis Kelamin
2
Berdasarkan Pendapatan
Menengah ke atas
3
Berdasarkan Umur
Remaja dan Dewasa
4
Berdasarkan Wilayah
Lokal dan Interlokal
5
Berdasarkan Life Style
Orang-orang yang mempunyai gaya hidup sehat (healthy life style)
6
Berdasarkan Kebangsaan
WNI dan WNA (wisatawan asing)

b.      Pasar Sasaran (Target Market)
Kegiatan menentukan target market disebut Targeting. Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Targeting adalah proses mengevaluasi segmen pasar dan memusatkan upaya pemasaran pada negara, kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk beraksi secara positif terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Yang menjadi Target Market utama kami adalah Wisatawan asing, sehingga Hotel di kawasan wisata dan kota-kota besar adalah market yang akan kita garap. Untuk langkah awal kami akan memperkenalkan produk kami di Kabupaten Pacitan terlebih dahulu, baru wilayah sekitar, seperti Jogja, Solo, Bali, Semarang, Surabaya, Gresik, Jombang, Tulungagung, Magetan, dan wilayah-wilayah yang mempunyai potensi wiatawan asing dan relasi yang memungkinkan ada, dan bisa diajak kerja sama.
Karena menurut data dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), menyebutkan bahwa di tahun 2011 kemarin wisatawan asing yang bekunjung ke Indonesia sebanyak 7,7 juta orang. Potensi pasar yang lumayan besar dan menjajikan.

c.       Positioning
Positioning
Statement
Utama
Gula semut kesehatan khas Kab. Pacitan
Extended 1
Gula semut yang elegant

G.      PRODUK
a.      Nama dan Spesifikasinya
Sesuai dengan latar belakang diatas, saya penulis akan mencoba memulai usaha bisnis pembuatan gula semut dari gula kelapa. Alasan saya memilih gula semut bukan dari aren, tetapi menggunakan kelapa sebagai bahan dasar karena di saya berasal dari Kabupaten Pacitan yang hasil pertanian kelapanya sangat melimpah. Saya sebagai Tenaga Penyuluh Lapangan mempunyai sebuah tugas untuk mengembangkan IKM di daerah saya yaitu Kabupaten Pacitan.
Gula Semut Kelapa yang saya beri nama DelCos (Delicious Coconut Sugar). Ini merupakan Brand yang akan kami pakai untuk produk kami. Mengapa bukan menggunakan bahasa daerah yaitu Bahasa Jawa sesuai dengan bahasa masyarakat Kabupaten Pacitan, karena ini menyangkut dengan pasar jangka panjang yang akan kami tuju, yaitu pasar Internasional, atau dengan kata lain kami akan ekspor produk kami.
Gula Semut DelCos ini mempunyai banyak farian rasa, yaitu gula semut temu kunci, kunyit, natural, kencur, jahe, kunyit putih dan lengkuas. Selain tersedian farian rasa, Gula Semut DelCos mempunyai banyak sekali khasiat. Berikut adalah khasiat berdasarkan rasa gula semut yang penulis tawarkan:

Rasa Gula Semut
Keterangan
Khasiat
1. Gula Semut Temu Kunci
Dibuat dengan perpaduan dengan empon-empon temu kunci,
·     Melangsingkan tubuh
·     Mencegah dan mengurangi keputihan
·     Mencegah radang rahim, maag dan susut perut
2. Gula Semut Kunyit
Dibuat dengan perpaduan dengan empon-empon kunyit
·     Merawat dan menghaluskan kulit
·     Membersihkan dan melancarkan darah
·     Mengurangi nyeri haid, maag, kolesterol dan sakit kuning
·     Menambah nafsu makan
3. Gula Semut Natural
Merupakan gula semut murni tanpa tambahan bahan komposit lain. Bisa digunakan untuk minum, masakan, pembuatan kue, bubur, dan es untuk restoran mewah yang bnyak diminati oleh WNA, tourist, dan wisatawan luar negeri.
·     Memberikan sensasi rasa yang khas pada masakan
·     Memperkuat rasa pada masakan dan minuman

4. Gula Semut Kencur
Dibuat dengan perpaduan dengan empon-empon kencur
·     Mencegah dan mengurangi ngeres/ pegel linu
·     Mengurangi batuk dan encok
·     Mngobati disentri dan sakit perut
5. Gula Semut Jahe
Dibuat dengan perpaduan dengan empon-empon jahe
·     Mencegah masuk angin
·     Mengobati perut kembung
·     Mencegah flu, batuk dan sebagai penghangat badan
6. Gula Semut Kunyit Putih
Dibuat dengan perpaduan dengan empon-empon kunyit putih
·     Mencegah dan membantu mengurangi penyakit kanker, tumor dan gejala dini stroke
7. Gula Semut Lengkuas
Dibuat dengan perpaduan dengan empon-empon lengkuas
·     Meningkatkan vitalitas
·     Mengatasi demam, reumatik, sakit kepala, radang tenggorokan dan memperbaiki pencernaan.

b.      Kemasan Produk
Untuk kemasan, seperti yang telah kami jelaskan di atas, bahwa kami menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Kemasan ramah lingkungan atau biasa disebut dengan sustainable packaging untuk produk makanan dan minuman kini telah muncul di Indonesia, seiring dengan maraknya isu mengenai pemanasan global dan isu-isu lain yang berhubungan dengan pencemaran ligkungan yang menjadi sebuah permasalahan penting tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia. Menurut riset Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, sampah plastik yang tebuang kini telah mencapai angka fantastis, yaitu sebanyak 26.500 to per hari.
Penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk produk makanan dan minuman kini juga sudah menjadi sebuah tren internasional. Yang dimana, ide penggunaan kemasan ramah lingkungan ini sudah lebih berkembang terlebih dahulu di kalangan asing. Kini para pelaku industri di Indonesia, juga melihat hal ini sebagai peluang untuk mengembangakan dan mengkuti tren ini agar tidak tersisih dalam persaingan global. Selain itu penggunaan kemasan ramah lingkungan merupakan suatu keperluan yang harus diterapkan oleh setiap pelaku industri di Indonesia, mengingat saat ini dunia tengah diramaikan oleh isu-isu mengenai bahaya limbah yang berasal dari sampah produk tertama limbah plastik.
Plastik yang tidak ramah lingkungan yang umum digunakan selama ini adalah jenis plastik non-biodegradable (plastik yang secara biologis tidak dapat terurai). Namun sekarang pengembangan kemasan ramah ligkungan tertuju pada plastik biodegradable yang kini telah diadaptasi kegunaannya di kalangan produsen plastik untuk makanan dan minuman, karena memberikan alternatif serta solusi untuk permasalahan limbah di lingkungan dan juga pemanasan global yang terjadi sekarang ini.
Penulis menggunakan Kemasan Ramah Lingkungan atau plastik biodegradable karena sesuai konsep produk saya yaitu healthy life style. Plastik Biodegradable adalah sebuah teknologi yang canggih dalam perkembangan industri plastik dunia. Plastik biodegradable dapat dibuat dari polimer alami atau biasa disebut dengan Polylactic Acid (PLA). PLA diproduksi melalui proses fermentasi gula atau starch oleh Lactobacilus menjadi lactic acid yang selanjutnya dipolimerisasi dengan bantuan panas dan katalis logam menjadi PLA. Polylactic Acid itu sendiri memiliki sifat tahan panas dan kuat, serta merupakan polimer yang elastik. “Save the soil, save the Earth” menyelamatkan tanah, menyalamatkan bumi.
Kami juga menyediakan tas kertas ramah lingkungan, sehingga produk bisa dibawa kemana-mana, tanpa menggunakan tas plastik yang tidak ramah lingkungan yang berbahaya bagi lingkungan. Tas kertas ini merupakan tas daur ulang dan ramah lingkungan, yang penulis beri nama DelCos Green Lifestyle.

c.       Gambar proses Produksi dan Tahapan Produksi
a)      Cara Perolehan Nira 
Nira diperoleh dengan cara menampung air tandan bunga dari pohon kelapa. Penampungan nira sebaiknya dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Setiap pohon kelapa dalam sehari semalam dapat menghasilkan 8-10 liter nira. Setelah diolah akan menghasilkan 4-5 kg gula semut.
Alat :
·       Pisau atau sabit
·       Tabung bambu atau jerigen
·       Tali rafia
·       Sabuk pengaman

Cara :
·       Pilih tandan bunga yang masih kuncup, kemudian dibuka hati-hati dengan menggunakan pisau atau sabit.
·       Setelah tandan terbuka semua, diikat dengan tali rafia agar tidak berhamburan.
·       Selanjutnya tandan dirundukan dengan menggunakan tali yang diikatkan pada pelepah daun bagian bawah, dan dibiarkan demikian selama 3-4 hari.
·       Penampungan atau penderesan dapat dilakukan dengan mengiris ujung tandan bunga. Setiap nira diambil, bunga diiris 0,5 cm dan nira yang keluar ditampung dengan tabung bambu atau jerigen yang sebelumnya diberi kapur sirih sebanyak 1 gram/liter nira atau kawau atau kulit manggis untuk mencegah nira tidak asam.

b)     Pembuatan Gula Semut 
Alat : 
·       Wajanbesar
·       Kompor/tungku
·       Pengaduk kayu
·       Kain saring (blacu)

Bahan :
·       Nira
·       Gas  (Bahan bakar)
·       Minyak kelapa
·       Ayakan ukuran 20 mesh
·       Baskom plastik
·       Pembungkus plastik 


Bahan / Alat
Kegunaan
Tempat Memperoleh
- Nira
Bahan baku pembuatan gula
- Kain Saring
Penyaring nira
Toko bahan/kain
- Baskom plastik
Penadah nira
Toko alat rumah tangga
- Wajan besar
Tempat memasak nira
Toko alat rumah tangga
-Kompor gas
Pemanas
Toko alat rumah tangga
- Ayakan ukuran 20 mesh
Pengayak gula kristal
Toko alat rumah tangga
- Tampah
Tempat hasil pengayakan
Pasar tradisional
- Pengaduk kayu
Pengaduk nira menjadi gula
Pasar tradisional
- Garpu kayu
Pengaduk nira yang mengkristal
Pasar tradisional
- Empon-empon (kunyit, jahe, temu kunci, dll
Untuk menambah rasa dan khasiat
Menanam atau Pasar tradisional


































Cara pembuatan :

·       Nira disaring dan ditempatkan di baskom plastik.
·       Nira bersih dituang ke dalam wajan lalu dimasak dengan suhu pemanasan 110-1200C sambil diaduk sampai nira berwarna coklat dan mengental.
·       Untuk menghindari busa yang berlebihan, masukkan minyak kelapa (minyak klentik) dengan perbandingan 10 gram (1 sendok makan) untuk 25 liter nira.
·       Pemasakan dianggap selesai apabila tetesan nira kental bila dimasukkan ke dalam air berbentuk gumpalan atau serabut gula.
·       Kemudian nira dalam wajan didinginkan sambil terus diaduk perlahan-lahan selama kurang lebih 10 menit. Diamkan beberapa saat sampai mengembang.
·       Pengadukan diulangi dengan cepat memakai garpu kayu untuk memperoleh butiran-butiran kristal.
·       Lakukan pengayakan untuk memperoleh butiran-butiran yang seragam.
·       Kemudian dikemas dalam kantong plastik ramah lingkungan yang terbuat dari polimer alami yaitu Polylactic Acid (PLA).
Untuk pembuatan gula semut rasa-rasa, seperti gula semut temu kunci, jahe, kunyit dll, maka pada saat pemasakan ditambahkan bahan-bahan itu. Empon-empon seperti jahe, kunyit, dll bisa diperoleh dari menanam sendiri atau membeli. Empon-empon yang sudah dibersihkan dihaluskan dan diambil air/ saripatinya, dan dicampurkan dengan nira kelapa yang akan dimasak. Proses selanjutnya seperti yang telah penulis jelaskan di atas.

H.    DISTRIBUSI
Distribusi produk dilakukan melalui darat dan laut. Distribusi darat dilakukan dengan angkutan seperti mobil box tertutup, tosa dan sebagainya khusus untuk wilayah Jawa. Sedangkan jalur laut dengan menggunakan kapal digunakan untuk distribusi produk ke wilayah luar pulau Jawa

a.      Jalur Distribusi Produk
Tidak langsung :
Langsung:
Gudang dan Penyimpanan
Gudang bahan baku   : dekat dengan tempat produksi
Gudang produk          : dekat dengan outlet

c.       Outlet dan Lokasi
Outlet terletak di dekat tempat produksi dan juga di beberapa tempat yang strategis, diantaranya :
·      Pusat oleh-oleh (lokasi di dekat tempat wisata, perbatasan wilayah)
·      Cabang berada di setiap kota/ provinsi di Indonesia, khususnya daerah wisata dan kota besar.
Lokasi perusahaan ada di Desa Purworejo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan Jawa Timur.

I.       HARGA
a.      Harga Pokok Produksi
No
Keterangan
Unit Produksi (bungkus @100 g)
Jumlah
100
Unit
Hg/Satuan
(Rp.)
Jmlh
Per hari
Jmlh/bln
(Rp.)
Total 1 tahun
(Rp.)
A.
Biaya Bahan Baku dan Pembantu







1.
Nira Kelapa
25
Liter
   500
12.500
   375.000
   4.500.000

2
Temu kunci
1
Kg
4.500
  4.500
   135.000
   1.620.000

3
Kunyit
1
Kg
4.500
  4.500
   135.000
   1.620.000

4
Kencur
1
Kg
4.500
  4.500
   135.000
   1.620.000

5
Jahe
1
Kg
6.000
  6.000
   180.000
   2.160.000

6
Kunyit Putih
1
Kg
5.000
  5.000
   150.000
   1.800.000

7
Lengkuas
1
Kg
4.000
  4.000
   120.000
   1.440.000

8
Minyak Klentik
0,25
Kg
2.000
     500
     15.000
      180.000

9
Kemasan
100
bngkus
   500
50.000
1.500.000
 18.000.000

10
By. Bahan Bakar Gas
3
kg
5.000
-
     15.000
      180.000

11
Peralatan



     433
     13.000
      156.000


Jumlah Total Bahan Baku



91.933
2.773.000
 33.276.000
B.
Biaya Tenaga Kerja Langsung







1
Dirut
1
org
10.000
10.000
   300.000
   3.600.000

2
Kabag Pemasaran
1
org
  5.000
  5.000
   150.000
   1.800.000

3
Kabag Produksi
1
org
  5.000
  5.000
   150.000
   1.800.000

4
Kabag Keuangan
1
org
  5.000
  5.000
   150.000
   1.800.000


Jumlah  BTKL



  25.000
   750.000
   9.000.000
C.
Biaya Overhead Pabrik







1
Biaya Pemeliharaan Gedung, dll



    1.200
     36.000
      432.000

2
Listrik, air, telp



       500
    15.000
      180.000

3
Biaya Penyusutan Peralatan



         66
      2.000
        24.000


Jumlah



    1.766
    53.000
    636.000


TOTAL (A,B,C)



118.699
3.576.000
42.912.000

Jadi Harga Pokok Produksi @100 g adalah Rp 1.187 (118.699 : 100) atau bisa dibulatkan menjadi Rp 1.200 per 100 gram.

b.      Harga Jual
Harga jual produk kami @100 gram adalah Rp4.000,00. Kami menetapkan harga sekian karena sudah melihat dan meniliti, bahwa gula semut di pasaran harganya berkisar antara Rp3.500,00- Rp5.000,00. Jika kami menetapkan harga di bawah harga pasar, maka kami justru akan mematikan citra gula semut itu sendiri. Pemberian harga sekian mungkin sebanding dengan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Dengan harga jual Rp 4.000,00 maka keuntungan per bungkus adalah Rp. 2.800,00, itu berarti keuntungannya 233,33 %. Dengan keuntungan sekian, kita akan alokasikan untuk menambah modal, dan biaya tenaga kerja / gaji.

J.        PROMOSI
a.      Jenis Promosi
Dalam hal promosi penulis menekan biaya yang biasanya sangat besar, tetapi efeknya terhadap penjualan tidak banyak. Artinya tidak efektif dan efisien. Promosi melalui brosur, dan selebaran sepertinya sudah tidak jamannya lagi, dan dianggap primitif. Menghabiskan kertas, yang hanya akan menambah sampah bagi lingkungan, iklan dengan media elektronik seperti melalui TV dan Radio memang penting tetapi itu dilakukan jika usaha sudah besar, karena biaya promosi akan sangat tinggi dan tidak memungkinkan untuk IKM baru.
Kami akan menggunakan internet sebagai media promosi. Sosial network akan sangat banyak membantu, dengan anggaran biaya murah, tapi penjualan akan bisa langsung diukur. Semakin berkembangnya ilmu teknologi, siapapun bisa menjadi market leader di dalam komunitasnya. Internet yang semakin murah dan mudah diakses di manapun dan kapanpun. Era baru dalam dunia marketing new wave marketing (Hermawan Kertajaya), konsumen bukan lagi obyek penderita, tapi konsumen sebagai manusia yang dimanusiakan. Menjadikan dunia tempat yang lebih baik, adalah salah satu dari marketing 3.0 yang memiliki 3 kekuatan utama yaitu salah satunya internet yang semakin murah dan mudah. Low Budget High Impact adalah hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis promosi yang akan digunakan.
Selain itu penulis akan menggunakan diskon harga sebagai promosi juga. Diskon ditujukan untuk membuat calon konsumen dan konsumen menajdi tertarik untuk membeli produk yang kami tawarkan. Kemudian dengan label dan papan nama di outlet. Kemasan juga bisa digunakan sebagai sarana promosi. Dengan kata lain promosi bisa menggunakan jenis media apa saja, di mulai dari kepribadian kita sebagai pengusaha, sampai hal teknis promosi. Tentu dengan biaya rendah tapi dampak yang besar dapat diperoleh.

b.      Gambaran Materi Promosi
Materi promosi yang akan kami siapkan adalah pertama mengenai brand, kualitas produk, konsep produk, khasiat produk, dan augmented produk. Brand merupakan hal yang menurut penulis paling penting, tapi brand akan semakin penting jika didukung dengan materi-materi yang lain. Augmented yang kami tawarkan adalah jika pembelian lebih dari 200 bungkus maka, kami akan mengantarkan langsung. Bisa melalui pos untuk jarak yang jauh, jika jarak dekat masih di dalam Kabupaten Pacitan, kami akan mengantarkan sendiri. Kami juga akan memberikan konsultasi kesehatan gratis seputar produk kami, dan jamu-jamu tradisional.

K.      KEUANGAN
a.      Kebutuhan Modal Bisnis
Uraian
Jumlah (Rp)
Investasi

-     Sepeda Motor  Rp11.000.000

-     Gedung            Rp29.000.000

-     Tanah               Rp40.000.000

-     Laptop              Rp  5.000.000

Total
85.000.000
Modal Kerja dan Bahan Baku
  4.116.000
Total
89.116.000

b.      Modal Awal yang Dibutuhkan
Modal Awal
Sumber
79.116.000 (87,4 %)
Modal Sendiri
10.000.000 (12,6 %)
Koperasi

c.       BEP
BEP dihitung dengan dua cara, yaitu:
Pendapatan/ hari (TR)
100 x 4.000
    Rp     400.000
Total Biaya Variable (TVC)

    Rp     118.699
Total Biaya Tetap (TFC)

   Rp 89.116.000
Harga jual @100 g (P)

   Rp          4.000
Variabel Cost (V)
TVC / 100
118.699 / 100 (dibulatkan)
   Rp          1.200
BEP (a) @100 g

Rp 126.719.777
BEP (b) @100 g

      31.827 (bungkus)

Jadi titik impas (BEP) akan dicapai pada saat penjualan sebanyak 31.827 bungkus dengan nilai penjualan Rp 126.719.777. Dihitung dengan BEP dalam satuan produk, jika penjualan per hari 100 bungkus maka BEP akan dicapai pada kurang lebih 11 bulan. (31.827 / 100= 318,27 / 30=10,6). Dan jika di hitung berdasarkan rupiah hasil penjualan, maka BEP akan dicapai pada saat menghasilkan penjualan Rp 126.719.777. Jika penjualan per hari Rp 4.000 maka akan dicapai pada kurang lebih  tahun mendatang (126.719.777 / 400.000= 316,7 / 30= 10,6).
Penjualan tidak harus per hari 100 bungkus @100 gram. Tapi bisa fleksible. Bisa juga menyasuaikan pesanan. Jika penjualan per hari lebih dari 100 bungkus @100 gram, maka BEP akan lebih cepat dicapai.

L.       PERIJINAN
No
Jenis Ijin
Biaya Pengurusan
1.
Izin P-IRT
Rp.  70.000,00
2.
TDI, TDP, SIUP
Rp.  10.000,00
3.
HO
Rp.450.000,00
4.
NPWP
Rp.  10.000,00
Jumlah biaya perijinan
Rp.540.000,00

M.     Sumber Daya Manusia
a.      Struktur Organisasi
IKM “PARAGUL” merupakan Industri Kecil Menengah yang dirancang untuk menjadi perusahaan pelopor di tingkat Kabupaten Pacitan, dan dirancang dalam jangka panjang menjadi perusahaan dengan kapasitas produksi besar, memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri dan luar negeri. Maka dari itu, harus dibentuk struktur organisasi yang jelas, efektif dan efisien, serta fleksible.
(struktur disembunyikan)
·       
b.      Jenis dan Jumlah Personil
Jabatan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Ketrampilan dan Keahlian Khusus
Pemilik
S1
1 orang
Komunikatif, tanggung jawab, dapat meyakinkan dan dipercaya semua orang, mampu memanage.
Kabag Pemasaran
S1
1 orang
Komunikatif, dapat mengemudikan motor, ahli dibidang IT
Kabag Keuangan
S1

1 orang
Ahli akuntansi perusahaan anufaktur dan ahli menganalisa keuangan perusahaan.
Kabag Produksi dan staffnya
S1
SMK
1 orang
4 orang
Dapat mengoperasikan mesin (teknisi), keahlian bidang produksi (pengolahan, packing)

7 komentar: