Pesona Pacitan (Dinas Pariwisata Kab. Pacitan)

2 komentar:

Seputar Pacitan


JENIS DAN PERKEMBANGAN PRODUK UNGGULAN
SEKTOR INDUSTRI KAB. PACITAN
TAHUN 2011

Sesuai dengan berbagai kebijakan yang mengatur mengenai pengembangan industri yaitu Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Keputusan Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Nomor 07/IKM/ KEP/ 1/ 2011 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, maka dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah Pemerintah Kabupaten Pacitan mengeluarkan Keputusan Bupati Pacitan Nomor. 188.45/267.A/408.21/2010 tentang Penetapan Produk Unggulan Prioritas Kabupaten Pacitan yang bertujuan lebih mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya yang ada dan spesifik wilayah, mempercepat peningkatan dan pengembangan produk, meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha yang pada akhirnya meningkatkan daya saing produk.
Adapun Produk Unggulan Kabupaten Pacitan yaitu Batu Mulia, Gula Kelapa, Batik, Olahan Ikan, Gerabah, Olahan Kayu, Olahan Ketela, dan Anyaman Bambu.

SKPD   : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
No
Jenis Produk Unggulan
Tahun 2010
Tahun 2011
Unit
TK
Produksi
Unit
TK
Produksi
L
P
L
P
1.
Batu Mulia
96
190
60
1.031.400  bj
96
190
60
1.065.600  bj
2.
Gula Kelapa
4.928
4.926
4.951
4.487.184 kg
4.943
4.943
4.964
4.578.744  kg
3.
Batik
11
30
330
32.336 ptg
12
32
334
28.460 ptg
4
Olahan Ikan
40
21
59
435.960  kg
70
21
59
777.000  kg
5.
Gerabah
84
25
84
65.400  bh
84
25
84
75.600  bh
6.
Olahan Kayu
805
1.787
88
399.023  bh
805
1.794
92
397.703  bh
7.
Olahan Ketela
264
166
410
344.161  kg
264
166
410
364.320  kg
8.
Anyaman Bambu
568
589
551
1.431.056  bh
570
589
551
1.465.136  bh
Sumber Data   : Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan Kab. Pacitan

Catatan :
Produk Unggulan batik produksinya menurun karena semula pengrajin menggunakan pewarna sintetis, sebagian (40%) beralih ke warna alam yang proses produksinya membutuhkan waktu yang lebih lama, namun nilai produksinya lebih tinggi/ besar karena harga batik alam bisa 2-3 kali lebih mahal.

0 komentar:

Tahu Tuna Pacitan Terkendala Transportasi

           Tahu Tuna adalah makanan khas Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Makanan Olahan ini, dibuat oleh IKM yang ada di Pacitan. Merupakan produk industri berbasis Agro yang sedang dikembangkan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Pacitan. Tahu Tuna mempunyai prospek yang sangat bagus, karena digemari oleh semua kalangan. Pengembangan industri ini harusnya didukung oleh pengembangan sarana transportasi yang lebih baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa transportasi berperan penting dalam pemasaran dan penyaluran distribusi Tahu Tuna ke berbagai daerah konsumen. Kendala transportasi tidak hanya dihadapi oleh para pemilik industri tahu tuna, tetapi industri-industri yang lain. Alangkah baiknya kalau Pemerintah Kabupaten Pacitan memperbaiki sektor transportasi dan menambah armada Bus atau Travel ke semua daerah khususnya di Jawa Timur, yang mempunyai prospek menjanjikan. Ini mungkin bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Pacitan, tetapi ini merupakan peluang usaha bagi penyedia jasa layanan baik Bus dan Travel. Layanan Transportasi yang banyak diperlukan dan dicari adalah Pacitan-Kediri, Pacitan-Bondowoso, Pacitan-Magetan, Pacitan-Tulungagung dan lain-lain. Sampai akhir tahun 2012 ini, belum ada Transportasi langsung dari Pacitan ke daerah-daerah tersebut, ini membuat semakin sempitnya daerah pemasaran Tahu Tuna. Padahal semakin hari, pesanan Tahu Tuna dari daerah-daerah tersebut semakin bertambah. Tidak mustahil, Tahu Tuna Khas Pacitan ini akan diproduksi di daerah lain, dan Pacitan hanya sebagai nama saja. Ini menjadi penting jika ingin memajukan satu sektor industri, maka sektor pendukung lain juga harus diperhatikan. Ini juga menyangkut sektor SDM, walaupun semakin tahun jumlah lulusan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta semakin meningkat, tetapi kesadaran untuk berwirausaha sangat kecil, khususnya masyarakat Kabupaten Pacitan. Generasi muda yang lebih memilih menjadi PNS dan bekerja di kota besar, seperti di Jakarta, Bekasi, Surabaya, Bandung, dan lain-lain. Ini tentunya berkaitan dengan UMR (Upah Minimum Regional) di Kabupaten Pacitan yang masih sangat rendah. Semakin bertambah komplek permasalahan yang ada, maka dibutuhkan kolaborasi dan integritas baik dari Pemerintah dan Swasta yang ada di Kabupaten Pacitan. Saya sebagai calon Penyuluh Industri dari Kementerian Perindustrian RI sangat berharap perbaikan sektor transportasi di Kabupaten Pacitan, sehingga tujuan pengembangan industri baik OVOP (One Village One Product) dan Kompetensi Inti Kabupaten Pacitan bisa tercapai dengan baik.
Salam TPL seluruh Indonesia, (TPL-IKM Kementerian Kabupaten Pacitan) 
Add caption
Yashinta Agil Purwanto

6 komentar: