PROPOSAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PROPOSAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI
PELATIHAN KETRAMPILAN KERAJINAN KAIN
PERCA
(QUILT LIFE’S SKILLS EDUCATION
PROGRAM )
Oleh:
“CRAFTMANIA”
Yashinta
Agil Purwanto
AKADEMI
PIMPINAN PERUSAHAAN
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN RI
TAHUN
2013
A. Pendahuluan
Pertumbuhan
masyarakat di Indonesia yang hingga tahun 2013 ini telah lebih dari 200 juta
jiwa dengan komposisi terbanyak masih menghuni pulau jawa. Adapun pertumbuhan
penduduk ini mempunyai masalah tersendiri dengan semakin bertambahnya
masyarakat usia remaja; dimana mereka ini termasuk kelompok yang seharusnya
masih bersekolah namun dengan alasan ekonomi sehingga tidak dapat melanjutkan
kependidikan yang lebih tinggi lagi.
Pertumbuhan yang
besar ini dapat berdampak terjadinya pengangguran terbuka dengan segala
persoalan. Masyarakat berpenghasilan rendah tadi tidak seharusnya menjadi obyek
namun dapat diubah kearah yang lebih berguna dengan pola pemberdayaan
(empowering) atau belajar kecakapan hidup (Life skills Education).
Dominasi
masyarakat Indonesia yang berjenis kelamin perempuan merupakan hal yang
semestinya menjadi perhatian penuh berbagai pihak. Para kaum perempuan atau
masyarakat usia kerja yang masih menganggur dapat diberikan suatu pelatihan
agar bisa memberi penghasilan untuk kehidupannya khususnya banyaknya anak putus
sekolah yang ada di jalanan sangat membutuhkan pendampingan dan pelatihan
ketrampilan agar mereka bisa menghasilkan sesuatu karya dan menambah
penghasilan mereka.
Ketrampilan
Kerajinan Kain Perca (Patchwork Quilt) adalah alternatif sangat baik untuk
dikembangangkan kepada masyarakat berpendidikan dan berpenghasilan rendah,
dikarenakan kerajinan kain perca disamping memiliki nilai ekonomi, juga sangat
diminati oleh berbagai kalangan dan dapat dikembangkan di daerah-daerah dengan
melibatkan potensi SDM daerah sehingga menjadi suatu produk yang kompetitif.
Melalui
pendekatan On the spot dan Bottom Up serta aliansi strategi bersama dengan
berbagai pihak yang terkait dalam pemberdayaan Wanita, kami optimis bahwa
melalui program yang kami ajukan ini akan terciptakan suatu kegiatan yang
berhasil guna dan bernilai ekonomis.
B. Latar Belakang
Upaya untuk
meningkatkan kehidupan yang lebih layak dan sejahtera tidak hanya melalui suatu
pendidikan formal, melainkan dapat juga dikembangkan melalui jalur non formal
yaitu Belajar Kecakapan Hidup (Life Skills Education). Namun pokok persoalan
dari seluruh permasalahan adalah bagaimana menempatkan masyarakat yang tidak
memiliki kesempatan untuk berpendidikan tinggi dapat diberdayakan (empowering)
sehingga memiliki ketrampilan agar bisa menambah penghasilannya.
Salah satu
alternatif adalah melalui Pelatihan Ketrampilan Kerajinan Kain Perca. Beberapa
hal yang melatarbelakangi alternatif ini adalah sebagai berikut :
1. Kain perca
adalah produk yang prosesnya pengerjaannya sebagian besar (80%) menggunakan
jahitan tangan.
2. Patchwork
Quilts atau kerajinan Perca memiliki keunikan, yaitu sangat unik untuk
dipelajari dan diperdalam karena memiliki kemungkinan kreasi yang tidak
terbatas, tergantung dari kreatifitas pembuat
3. Produk kain
perca memiliki segmen pasar yang spesifik dan apresiasi produk begitu tinggi,
yaitu kalangan ekpatriat yang berdomisili di Kota Bandung dan Jakarta serta
beberapa
4. Produk kain
perca memiliki alternatif yang luas dari segi aplikasi dan estetika,
diantaranya adalah : perlengkapan tidur ( selimut, sarung bantal, sprei),
perlengkapan dapur (cempal, celemek, alas panas), perlengkapan ruang tamu
(sarung bantal, karpet, keset), penghias dinding dan berbagai fungsi lainnya
dapat diaplikasikan mengunakan Quilt.
5. Dapat memberi
kesempatan kepada wanita remaja dan ibu rumah tangga dalam memanfaatkan waktu
diluar kegiatan mengurus rumah tangga ke hal-hal produktif dan menghasilkan.
6. Pelatihan
kerajinan ini sekaligus untuk menciptakan lapangan kerja baru. Diharapkan
setelah mendapat proses pelatihan, dukungan dan pendampingan hingga mampu memproduksi
barang jadi kerajinan kain perca, diharapkan akan terbentuk suatu Kelompok
Swadaya Masyarakat yang produktif.
C. Tujuan Latihan Pemberdayaan
1. Memberikan suatu ketrampilan kain perca bagi
kaum perempuan yang berpendidikan rendah.
2. Memberikan suatu ketrampilan yang bisa
bermanfaat secara pribadi memiliki nilai jual.
3. Memberdayakan perempuan untuk lebih
terampil, dapat berkarya dan menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai
jual.
4. Menciptakan sinergi yang kuat atas peran
serta usaha dan pemerintah mengatasi dampak krisis selama ini.
D. Sasaran Program
Jangka pendek :
a. Menghimpun
peserta latihan yang dianggap siap dan mampu menerima proses pengembangan diri,
khusunya adalah masyarakat berpenghasilan rendah; remaja putus sekolah atau komunitas masyarakat usia kerja yang
masih menganggur.
b. Peserta mampu
menghasilkan produk yang dapat diserap oleh pembeli dan akan menjadi contoh
(ditiru) sehingga menyebar kepada masyarakat lainnya. Kondisi ini diharapkan
akan memacu peserta lainnya untuk mengembangkan dan menciptakan produk-produk
kerajinan kain perca.
c. Apresiasi dan
perilaku peserta meningkat serta berorientrasi pada peningkatan tarap
kehidupan.
Jangka Panjang :
a. Tercipta kelompok
Swadaya Masyarakat (komunitas) yang berprofesi sebagai pengrajin kain perca.
b. Terjalin
kemitraan antara peserta yang berperan sebagai pengrajin baru dan Lembaga usaha
berperan sebagai fungsi pemasaran produk kerajinan kain perca.
E. PROSPEK
PROGRAM
PEMASARAN
a.
Pasar relatif terbuka
b.
Harga jual relatif bersaing
PRODUK
a. Diferensiasi produk menggunakan kain
etnis Indonesia
b. Apresiasi pasar terhadap produk
tinggi
SDM
Dapat menyerap tenaga kerja
berpendidikan rendah/ putus sekolah namun memiliki keterampilan menjahit.
F. PENGELOLA
PROGRAM
KERAJINAN PERCA CRAFTMANIA
Komplek Muamalah, Jl. Muamalah 2 No.
50A Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan, No. HP 087758990069.
G. Pihak
Yang terlibat Program
1. Pemerintah kota /daerah melalui
instansi yang terkait (Dekranasda Jakarta Selatan)
2. Kerajinan Perca Craftmania
3. Masyarakat daerah yang
dikembangkan
H. PEMBIAYAAN
PROGRAM
a.
Anggaran Program
b.
Rincian Anggaran Proses Pelatihan
c.
Rincian Anggaran Peralatan dan Perlengkapan
d.
Rincian Manajemen dan Pengawas
e.
Proses kegiatan
1. Strategi Penguatan dan
Pengembangan
2. Konsep Metodelogi penguatan dan
Pengembangan
3. Pengawasan
J. Kurikulum
Pendidikan
1. Persyaratan Peserta
·
Remaja Putus Sekolah
·
Berusia antara 15-40 tahun
·
Belum bekerja atau pengangguran
·
Dengan pertimbangan efektifitas proses dan metode
pengembangan, direncanakan peserta pelatihan yang terlibat dalam program
berjumlah 30 orang pertahapan
2. Daya dukung
3. Tolak ukur
keberhasilan
·
Materi Pelatihan
·
Materi
·
Waktu
·
Keterangan
1. Pengenalan
Kerajinan Perca (quilts)
2.
Pengenalan alat
3.
Pemahaman bahan Baku
4.
Pemahaman pola & bentuk produk
5.
Tatacara memulai produk
·
Praktek
a. Gambar bentuk
b. Pola dasar
c. Menggunting
d. Menjahit mesin dan jahit tangan
e. Menyusun bahan
f. Pelapisan produk
g. Penyelesaian produk (finishing)
h. Memeriksa pekerjaan
K. Penutup
Demikian gambaran berpikir dan uraian
penjelasan mengenai program Belajar kecakapan hidup ini kami sampaikan semoga
berbagai pihak khususnya pemerintah kota / daerah dapat mendukungnya. Terutama
Dekranasda Jakarta Selatan, Dinas Koperindag dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Pemerintah Kota Jakarta Selatan.
0 komentar: