Contoh Laporan Hasil Diagnosis IKM BINA MAKMUR ABON IKAN TUNA Pacitan Jawa Timur
LAPORAN HASIL DIAGNOSIS
IKM BINA MAKMUR ABON IKAN TUNA
PACITAN JAWA TIMUR
Oleh:
YASHINTA AGIL PURWANTO
2011.7.20006
TPL
KONSENT. KEWIRAUSAHAAN
AKADEMI
PIMPINAN PERUSAHAAN
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN RI
TAHUN
2013
KATA
PENGANTAR
Segala rasa
syukur yang mendalam penulis penjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
mencurahkan cinta dan kasihnya sehingga memungkinkan penulis menyelesaikan
laporan ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Penyuluhan Akademi Pimpinan
Perusahaan.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini dapat terwujud hanya karena petunjuk,
bimbingan serta bantuan dari banyak pihak. Rasa terima kasih yang mendalam
penulis sampaikan kepada:
1.
Ibu
Elim selaku Dosen Mata Kuliah Perilaku Konsumen,
2.
Orang
tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami,
3.
Teman-teman
TPL-IKM Angkatan 2011 yang telah membantu penelitian saya.
Laporan ini
masih sangat jauh dari baik, apalagi sempurna karena itu segala saran dan
kritik serta masukan sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Semoga laporan sederhana
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Jakarta,
27 Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A... Latar Belakang ..................................................................................... 1
B... Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
C... Ruang
Lingkup...................................................................................... 2
D... Jadwal
Pelaksanaan .............................................................................. 3
BAB
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 4
A... Profil Perusahaan .................................................................................. 4
B... Riwayat Perusahaan ............................................................................. 4
C... Kebijakan Perusahaan .......................................................................... 5
D. . Analisa SWOT ..................................................................................... 5
F. .. Analisa 5K ............................................................................................ 7
BAB III...... MASALAH DAN PEMECAHANNYA ................................................... 9
A. Manajemen Penjualan ........................................................................... 9
B. Analisa Operasional Perusahaan ......................................................... 10
C. Analisa Proses Produksi ..................................................................... 11
D. Tata Letak, Pengangkutan dan Lingkungan Kerja
............................. 12
E. Kualitas Produk .................................................................................. 13
F. Kontrol Material dan Pembelian ........................................................ 13
G.
Analisa Keuangan ................................................................................ 14
BAB
IV REKOMENDASI ..................................................................................... 15
BAB
V PENUTUP ................................................................................................ 17
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perekonomian
Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika ekonomi kerakyatan telah
menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing tinggi. Salah satu sektor
pembangunan ekonomi kerakyatan yang memegang peranan penting dan strategis
adalah pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
Pengalaman
menunjukkan bahwa Industri Kecil dan Menengah memiliki ketangguhan terhadap
goncangan perekonomian global. Disamping itu industri kecil dan menengah juga
memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, membuka peluang berusaha
dan dapat mewujudkan peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Dengan
IKM yang kuat maka struktur ekonomi akan menjadi kokoh, yang berperan besar
dalam peningkatan ekspor dan pengendalian impor, serta tumbuh dan berkembang
pada basis kemampuan diri sendiri.
Mengacu
pada Rencana Strategis Revitalisasi dan Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah
tahun 2010-2014, dan kebijakan-kebijakan pemerintah baik Nasional maupun
Daerah, yang semuanya mengacu pada pertumbuhan sektor industri sesuai Visi pada
tahun 2025 yaitu, Indonesia mampu menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun
2025. Dan dijabarkan ke dalam Misi membangun Industri manufaktur di Indonesia.
Pengembangan industri harus terus dilakukan.
Seiring
dengan itu maka strategi pembangunan industri adalah meningkatkan efisiensi,
produktivitas dan peran serta masyarakat yang didorong oleh terwujudnya
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi secara sinergi dalam
memanfaatkan sumber daya. Di bidang industi kebijakan pembangunan industri
difokuskan untuk mengembangkan industri yang efisien dengan wawasan ke depan
dengan kualitas produknya yang semakin baik sehingga dapat bersaing, baik di
pasar dalam negeri maupun ekspor dengan nilai tambah yang tinggi.
Berdasarkan
uraian tersebut di atas untuk mengurangi kesenjangan kemampuan antar pelaku
ekonomi denga pelaku industri, maka dilakukan kegiatan untuk meningkatkan peran
industri kecil melalui peningkatan kemampuan mengelola usaha dan wawasan kewirausahaan
yaitu dengan dilakukan atau dilaksankannya diagnosis pada Industri Kecil dan
Menengah (IKM) yang ada. Dengan adanya diagnosis yang dilakukan, diharapkan
pengetahuan dari para pemilik industri baik kecil dan menengah tentang kondisi
usahanya semakin bertambah dan bisa menjadi acuan untuk pengembangan usahanya.
B.
Maksud
dan Tujuan
Maksud
pelaksanaan diagnosis ini sebagai wujud pelaksanaan program penyuluhan IKM
Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Tujuan
pelaksanaan diagnosis ini adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan
yang ada di IKM BINA MAKMUR baik dalam bidang permodalan, teknologi, manajemen,
sumberdaya manusia, pemasaran dan sebagainya, selain itu juga dalam menghadapi
persaingan dengan produk sejenis. Sehingga dengan mengetahui permasalahan yang
terjadi, bisa ditemukan solusi untuk pengembangan usaha selanjutnya.
C.
Ruang
Lingkup
Ruang
Lingkup diagnosis IKM BINA MAKMUR adalah diagnosis terhadap Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat)sebagai dasar untuk menentukan
saran strategi pengembangan perusahaan, Analisa 5K untuk mengetahui sejauh mana
aktivitas dan produktivitas perusahaan untuk menghasilkan produk (Kerapihan,
Keteraturan, Kebersihan, Ketaatan, dan Kedisiplinan), Manajemen Penjualan untuk
melakukan penelitian terhadap dokumen dan sistem penjualan, Analisa Operasional
Perusahaan untuk mengetahui kondisi tenaga kerja dan alat produksi, Analisa
Proses Produksi untuk melakukan analisa terhadap proses produksi mulai
pengolahan bahan baku sampai dengan barang jadi, Tata Letak, Pengangkutan dan
Lingkungan Kerja untuk menganalisa tata letak, aliran material, dan lingkungan,
Kualitas Produk untuk menganalisa kualitas produk yang dihasilkan dengan
menghitung jumlah cacat, Kontrol Material dan Pembelian untuk mengetahui
prosedur pembelian bahan baku, prosedur seleksi supplier dan stok, Analisa
Keuangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi keuangan dan perkembangannya,
Rekomendasi dan Penyelesaian Masalah.
D.
Jadwal
Pelaksanaan
HARI
KE-
|
TANGGAL
|
KEGIATAN
|
KETERANGAN
|
1
|
1 Mei 2013
|
-
Rapat persiapan
pelaksanaan diagnosis (inventarisasi perusahaan IKM yang akan diagnosis)
-
Penjadwalan
pelaksanaan dan penetapan tenaga penyuluh industri
|
Dipimpin oleh Ketua UPL-IKM
|
2 s/d 8
|
2 – 8 Mei 2013
|
Pelaksanaan Diagnosis
|
Tenaga Penyuluh Industri dan
Konsultan IKM
|
9 s/d 10
|
9 – 10 Mei 2013
|
Penyusunan laporan
|
Tenaga Penyuluh Industri dan
Konsultan IKM
|
11
|
11 Mei 2013
|
Presentasi hasil diagnosis
|
Tenaga Penyuluh Industri
Konsultan IKM dihadiri para perusahaan IKM dan beberapa pejabat terkait
|
12
|
12 Mei 2013
|
Penyusunan rangkuman laporan ke
dan rekomendasi perusahaan IKM ke Ka Dinas Provinsi dan Kab/Kota
|
Ketua UPL-IKM Kabupaten / Kota
atau Ketua UPL-IKM Provinsi
|
BAB
II
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
A.
Profil
Perusahaan
Nama Perusahaan : BINA MAKMUR (Kelompok
Usaha)
Nama Ketua : Ibu Marsiyah
Alamat Kantor Pusat : Lingk. Teleng Ria RT 01 RW 11
Kel.
Sidoharjo Pacitan
Pabrik :
Lingk. Teleng Ria RT 01 RW 11 Kel.
Sidoharjo Pacitan
Telepon : 087 712
374 257
Website : -
Email : -
Didirikan : Tahun 2010
Modal Awal Usaha : Rp. 240.000 (Berasal dari
iuran anggota/
modal bersama)
Usaha Pokok : Abon Tuna
Pelanggan : Lokal : Toko
oleh-oleh, Toko-toko sekitar,tempat-tempat wisata, khususnya Pantai Teleng Ria
Pacitan
Interlokal : Jogja, Madiun, Blitar, Surabaya
Jumlah
Pelanggan : Ada
beberapa pelanggan tetap dan banyak pelanggan tidak tetap
Waktu Kerja : Pagi – Sore
Abon : min 2x seminggu
Trasi : min 1x seminggu
Krupuk : min 1x seminggu
B.
Riwayat
Perusahaan
IKM
BINA MAKMUR merupakan kelompok usaha yang bergerak di bidang produksi makanan
olahan ikan tuna. Ada beberapa produk yang dihasilkan yaitu Abon Tuna sebagai
produk utama, Kerupuk Ikan, Terasi udang rebon sebagai produk pengembangan.
Awalnya IKM BINA MAKMUR memproduksi produk abon tuna dengan Brand ABON IKAN
TUNA, tetapi sejak pendaftaran merk pada akhir tahun 2011, brand diganti dan
dipatenkan menjadi “INGGIL”, ini diambil dari nama anak ketua dari kelompok
usaha tersebut.
C.
Kebijakan
Perusahaan
1. Visi
.... Memberdayakan wanita nelayan di
Lingkungan Pantai Teleng Ria yang mampu membuat produk unggulan berkualitas
tinggi
2. Misi
-
Menjaga kualitas produk
-
Menjaga kualitas
pelayanan ke pelanggan
-
Meningkatkan kualitas
SDM, sehingga mampu bersaing
3. Kebijakan
Mutu
.... Selalu menggunakan bahan pilihan.
D.
Analisa
SWOT
No
|
Item Investigasi
|
Hasil Survey
|
Tindak Lanjut
|
1
|
Kekuatan
|
-Memiliki
izin usaha PIRT No. 202350101329
-Memiliki
Sertifikat Halal dari MUI
-Mesin
merupakan milik sendiri
-Memiliki
Merk Produksi yang sudah didaftarkan “INGGIL”
-Modal
awal usaha modal sendiri (Iuran Anggota)
|
Harus
lebih ditingkatkan, sehingga mencapai tujuan yang diinginkan.
|
2
|
Kelemahan
|
-Tata
letak usaha kurang rapi sehingga berpengaruh pada proses produksi
-Tidak
ada promosi lewat media-media pemberitaan
-Tenaga
kerja kurang professional dalam bekerja (karena belum ada ikatan sebagai
karyawan)
-Pengemasan
produk belum maksimal dan belum dibedakan sesuai dengan segmen pasarnya
-Masih
menggunakan bahan yang dilarang oleh Dinas Kesehatan yaitu Bleng (Cethitet)
untuk pembuatan krupuk ikan tuna.
|
-Harus
lebih rapi, sehingga pekerjaan bisa berjalan dengan lancar.
-Promosi
lebih ditingkatkan,
-Sering
mengikuti pelatihan, agar semakin terampil
-Harus
konsultasi ke Rumah Kemasan.
-Tidak
menggunakan bahan yanng berbahaya.
|
3
|
Peluang
|
-Semakin
banyaknya order
-Belum
banyak pesaing (untuk abon ikan tuna, belum ada pesaing sama sekali)
-Banyaknya
pelatihan yang diadakan oleh Diskoperindag Kab. Pacitan
-Banyaknya
Event Pameran Produk Lokal dan Lomba Kreatifitas, Inovasi Produk-produk dalam
negeri.
-Adanya
tawaran kerjasama dengan Dinas Kelautan untuk penyediaan bahan baku berupa
Ikan Tuna.
|
-Meningkatkan
kapasitas produksi
-Meningkatkan
kualitas, dan diferensiasi produk serta memperjelas keunikan produk
-Sering
mengikuti pelatihan
-sering
mengikuti event, agar semakin luas jangkauan pemasarannya
-Harus
memanfaatkan peluang tersebut.
|
5
|
Ancaman
|
-Munculnya
pesaing dengan kualitas produk lebih tinggi
-Perdagangan
bebas tahun 2012 sehingga produk-produk luar dengan mudah masuk ke Indonesia
dengan harga yang lebih murah.
-Kelangkaan
bahan baku pada musim-musim tertentu
-Tren
Urbanisasi/ Perpindahan penduduk dari desa ke kota, mengakibatkan kelangkaan
tenaga kerja di desa.
-Kabupaten
Pacitan rawan bencana alam khususnya longsor pada titik-titik tertentu pada
jalur transportasi ke luar daerah, sehingga mengancam distribusi produk dan
pemasaran.
|
-Harus
konsisten dengan rasa, dan kualitas serta peningkatan kualitas produk.
-Harus
konsisten dengan harga yang ada, dan memperbaiki kualitas, sehingga diterima
oleh masyarakat luas.
-Mengadakan
kerja sama dengan Dinas Kelautan untuk pembudidayaan ikan tuna.
-Harus
ada gaji yang bersaing dengan gaji yang diterima di perkotaan.
-Memperbaiki
jalur distribusi, dengan pengadaan outlet di beberapa daerah tujuan
pemasaran.
|
E.
Analisa
5K
No
|
Item
Investigasi
|
Hasil
Survey
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
Kerapihan
|
Tempat kerja belum tertata rapi,
masih berantakan, belum ada penggolongan peralatan berdasarkan fungsi, masih
campur jadi satu.
|
Peningkatan kerapihan, dengan
melibatkan seluruh anggota.
|
2
|
Keteraturan
|
Belum teratur masalah jam kerja,
dan masalah masuk atau tidaknya karyawan, disebabkan karena usaha milik
bersama sehingga enggan menegur satu sama lain.
|
Harus dibuatkan jadwal yang
jelas, dan tata tertib yang jelas.
|
3
|
Kebersihan
|
Kebersihan masih kurang, banyak
barang-barang yang tidak terpakai tergeletak di tempat kerja, serta noda-noda
minyak bekas menggoreng abon, tercecer di lantai, sedangkan lantai masih
belum keramik.
|
Harus ada jadwal piket, sehingga
kebersihan selalu terjaga.
|
4
|
Ketaatan
|
Masih sangat kurang, karena tidak
ada posisi yang jelas antar pegawai, karena usaha milik bersama, sehingga
belum ada aturan yang jelas, mengenai job disk masing-masing.
|
Harus ada struktur organisasi
yang jelas.
|
5.
|
Kedisiplinan
|
Masih sangat kurang juga, karena
masih mementingkan kepentingan pribadi, kalau mau masuk kerja ya masuk, kalau
enggak, tidak ada aturan yang jelas, sehingga kedisiplinan masih kurang.
|
Harus ada sanksi yang jelas.
|
BAB
III
MASALAH
DAN PEMECAHANNYA
A.
Manajemen
Penjualan
1.
Item
Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
|
Item Investigasi
|
Hasil Survey
|
Tindak Lanjut
|
1.
|
Kebijakan
Pemasaran
|
Belum
ada kebijakan pemasaran yang jelas, hanya menggunakan media kemasan sebagai
sarana promosi.
|
Harus
ditentukan media apa lagi yang digunakan untuk promosi, (Marketing mix)
|
2.
|
Strategi
Pemasaran
|
Strategi
pemasaran belum ada.
|
Harus
ditetapkan strategi yang jelas.
|
3.
|
Promosi
|
Promosi
menggunakan media kemasan, dan melalui pameran-pameran industri kecil dan
menengah di Kab. Pacitan.
|
Kemasan
harus dibedakan sesuai dengan target market.
|
4.
|
Jalur
Pemasaran
|
Produsen-Konsumen
|
Harus
lebih variatif, (misal: Produsesn, agen, pengecer, konsumen, dll)
|
5.
|
Transaksi
Bisnis
|
Berdasarkan
pesanan, dan pengadaan stock masih terbatas.
|
Harus
bisa memasarkan tanpa menunggu order.
|
6.
|
Catatan
Penjualan
|
Catatan
penjualan dicatat dalam buku penjualan, (pembukuan sederhana)
|
Harus
ada pembukuan yang lebih spesifik (akuntasi)
|
7.
|
Penerimaan
Order
|
Order
dari telepon dan datang langsung.
|
Harus
ada email, facebook, blog, website, dll
|
8.
|
Jadwal
Kunjungan Pelanggan
|
Tidak
Pasti
|
Harus
ada pencatatan jumlah pelanggan, sehingga bisa tahu meningkat atau tidak
usaha kita.
|
B.
Analisa
Operasional Perusahaan
1.
Item
Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
|
Item Investigasi
|
Hasil Survey
|
Tindak Lanjut
|
1.
|
Tenaga
Kerja
a. Jam
Kerja
b. Standar
Kerja
c. Kapasitas
d. Gaji
e. Intensif
f. Tingkat
Ketrampilan
g. Pakaian
Kerja
h. Keselamatan
& Kesehatan Kerja
|
9
Orang
Tidak
Pasti
Belum
ada
160
kg/ pembuatan
Bagi
hasil (20% masuk kas)
Tidak
ada
Paling
banyak lulusan SMP
Pakaian
harian ibu rumah tangga
Belum
ada
|
Harus
ada jadwal teratur
Harus
dibuat
Ditingkatkan
Lebih
dirinci
Harus
ada untuk meningkatkan produkstivitas pegawai
Mengikuti
pelatihan
Harus
ada pakaian kerja
Harus
ada standard keselamatan kerja
|
2.
|
Alat
Produksi
a. Jumlah
b. Kapasitas
c. Efisiensi
d. Usia
e. Teknologi
f. Sistem
Perawatan
g. Pengamanan
h. Ventilasi
i.
Utilitas
|
10
160
kg/ pembuatan
-
>40
tahun
Sederhana
(ada mesin bantuan dari BRKB)
Sederhana
-
Ada
Belum
ada
|
Perlu
ditingkatkan
Ditingkatkan
Harus
ada (standart jam penggunaan mesin)
Perekrutan
tenaga muda
Lebih
ditingkatkan
Lebih
ditingkatkan
Harus ada
-
Harus
ada
|
C.
Analisa
Proses Produksi
1.
Item
Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
|
Item
Investigasi
|
Hasil
Survey
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
Bahan Baku
a. Sumber
b. Angkutan
c. Penyimpanan
d. Sortasi
e. Kemasan
f. Sistem
Pembelian dan Pembayaran
g. Sistem
Pengendalian
h. Pengadaan
Bahan Baku
|
Hasil tangkapan nelayan
-
Frezeer
Ada
Ada (Sederhana)
Ada barang baru bayar
-
Kerjasama dengan nelayan setempat
|
Harus lebih bekerjasama dengan
nelayan, tidak hanya satu, karena untuk menanggulangi masalah kekurangan
bahan baku.
|
2
|
Proses Pengolahan
a. Alur
Pengangkutan Bahan Baku
b. Grading
c. Penggunaan
Mesin
d. Tahapan
Proses
e. Pengangkutan
Barang Jadi ke Gudang
f. Sistem
Mutu
g. Bahan
Tambahan Pangan (BTP)
|
Nelayan-IKM
-
Iya
-
Tempat produksi jadi satu dengan
gudang
Halal
Gula, minyak, bumbu dapur
|
Harus lebih higienis dalam proses
pengolahan dengan menetapkan standart kerja, serta ada alur proses yang
jelas.
|
3
|
Produksi Akhir
a. Tempat
Penyimpanan
b. Kemasan
c. Pengangkutan
d. Merek
e. Halal
f. Sertifikasi
Mutu
|
Freezer
Alumunium foil, botol, plastik
-
Inggil
Ada
-
|
Perlu penambahan freezer untuk
mengantisipasi lonjakan permintaan pada saat-saat tertentu sehingga stock
terjaga dan pembuatan sertifikat mutu.
|
D.
Tata
Letak, Pengangkutan dan Lingkungan Kerja
1.
Item
Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
|
Item
Investigasi
|
Hasil
Survey
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
Jenis Tata Letak
a. Job
Order
b. Proses
|
-
-
|
Harus lebih spesifik
|
2
|
Aliran Material
a. Zigzag
b. Garis
Lurus
c. Circle
d. U
Sistem
|
Belum ada model tertentu
|
Mulai menentukan aliran material
yang jelas.
|
3
|
Lingkungan Kerja
a. Luas
Tempat Kerja
b. Sarana
dan Prasarana
|
Tidak diketahui
Memadai
|
Harus dilakukan pengukuran luas
tempat kerja.
|
4
|
Kontrol Pengangkutan
a. Manual
b. Pakai
Alat
|
Manual
-
|
Harus mulai dipikirkan dengan
menggunakan alat, dan mesin.
|
E.
Kualitas
Produk
1.
Item
Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
|
Item
Investigasi
|
Hasil
Survey
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
Produk Cacat (Jumlah)
a. Pecah
b. Retak
c. Somplak
d. Tidak
Memenuhi Standar
|
Tidak ada
|
Harus ditingkatkan
|
2
|
Proses Produksi
a. Efisiensi
Tenaga Kerja
b. Penggunaan
Bahan Baku
c. Metode
d. Penggunaan
Mesin
e. Lingkungan
Kerja
|
-
Alami, fresh, dan bergizi
-
Mesin sudah cukup bagus
Kurang memadai
|
Harus ada efisiensi tenaga kerja,
dan metode yang jelas dalam proses produksi.
|
F.
Kontrol
Material dan Pembelian
1.
Item
Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
|
Item
Investigasi
|
Hasil
Survey
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
Kontrol Material
a. Pembelian
Bahan Baku
b. Prosedur
Seleksi Supplier
c. Kontrol
Stock
|
Nelayan setempat
Harga paling murah, dan kualitas
bagus.
Sudah ada.
|
Kontrol material harus lebih
ditingkatkan.
|
2
|
Pembelian Bahan Baku
a. Prosedur
Seleksi Supllier
b. Kontrol
Stock
|
Harga paling murah, dan kualitas
bagus, serta berkesinambungan.
Selalu stock.
|
Harus lebih ditingkatkan dalam
hal pemilihan supplier, agar bahan baku tetap terjaga kualitasnya.
|
G.
Analisa
Keuangan
1.
Item
Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
|
Item
Investigasi
|
Hasil
Survey
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
Kondisi Keuangan dan Perkembangannya
a. Pembukuan
b. Cash
Flow
c. Laporan
Laba Rugi
d. Neraca
|
Ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
|
Perlu ada perbaikan kondisi
keuangan, (Akuntansi)
|
2
|
Analisa Rasio
a. Profitabilitas
b. Solvabilitas
c. Likuiditas
|
Belum ada
Belum ada
Belum ada
|
Harus ada analisa rasio, bisa
melibatkan penyuluh industri.
|
BAB
IV
REKOMENDASI
IKM (Kelompok
Usaha) BINA MAKMUR harus mengadakan perbaikan di segala bidang, manajemen
penjualan, Operasional Perusahaan, Proses Produksi, Tata Letak, Pengangkutan
dan Lingkungan Kerja, Kualitas Produk, Kontrol Material dan Pembelian, yang
terakhir dari Analisa Keuangan.
Dengan
memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka perlu adanya solusi
dari masalah-masalah yang timbul. Dari segi manajemen penjualan, ada
rekomendasi untuk membuat akun media sosial, karena selain murah, juga mudah
dikerjakan, cocok untuk IKM yang bermodal kecil dan budget iklan belum ada.
Dari segi Operasional Perusahaan, rekomendasi untuk membuat seragam kerja, dan
sering mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperindag Kab. Pacitan,
sehingga meningkatkan keterampilan kerja.
Dari segi proses
produksi, harus banyak mengadakan kerja sama dengan supplier, kalau bisa
supplier tidak hanya satu atau dua, tapi semakin banyak semakin baik, sehingga
ketersediaan bahan baku akan tetap terjaga. Harus bekerja sama juga dengan
Dinas Kelautan untuk pembudidayaan Ikan Tuna, karena untuk menanggulangi
masalah musiman ketersediaan ikan tuna di alam dan mencegah kelangkaan bahan
baku saat nelayan tidak bisa melaut karena bencana alam khususnya badai. Dari segi Tata Letak, Pengangkutan, dan
Lingkungan Kerja, rekomendasi yang bisa disampaikan adalah lebih mengatur
ruangan tempat kerja, pemilahan berdasarkan proses produksi, dan membuat
lingkungan kerja senyaman mungkin.
Dari segi
Kualitas Produk, untuk mencegah adanya ancaman munculnya pesaing, maka kualitas
produk harus terus ditingkatkan dan diferensiasi produk harus lebih diperhatikan
agar tidak mudah ditiru oleh orang laing. Dari segi Kontrol material dan
Pembelian, lebih menekankan pada prosedur pemilihan supplier karena berhubungan
dengan standart kualitas baik material yang digunakan maupun bahan baku utama.
Terakhir dari segi
keuangan, ada rekomendasi IKM perlu menggunakan sistem Akuntansi pada sistem
keuangannya. Karena dalam akuntansi tersaji dengan lengkap, data-data keungan
yang sangat dibutuhkan baik untuk membuat keputusan perusahaan, untuk
mendapatkan dana dari lembaga keuangan, dan lain sebagainya. Termasuk analisa
profitabilitas, solvabilitas, dan Likuiditas.
BAB
V
PENUTUP
Demikianlah laporan diagnosis pada IKM
(Kelompok Usaha) BINA MAKMUR. Semoga Laporan Diagnosis ini bermanfaat bagi yang
membacanya terutama bagi pihak pengusaha dan pihak pemerintah guna peningkatan
kualitas Industri Kecil dan Menengah (IKM) di kabupaten Pacitan. Mohon maaf
jika isi laporan diagnosis ini masih jauh dari harapan, namun penulis tetap
terbuka hati menerima masukan terhadap penyempurnaan laporan diagnosis ini. Sekian
dan terima kasih.
0 komentar: