PROYEK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI)
Manajemen
Proyek Sistem Informasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mengelola
sumber daya (manusia, data, anggaran) untuk mencapai suatu tujuan yang
ditentukan. Maksud dari pencapaian tujuan ialah suatu proyek yang dimanajemen
sedemikian rupa agar sesuai dengan anggaran, keinginan konsumen, sesuai jadwal,
dll. Hal itulah yang menjadi dasar dari manajemen sistem informasi tersebut.
Manajemen
Proyek Sistem Informasi (MPSI) bisa juga diartikan sebagai langkah-langkah yang
diperlukan dalam sebuah pembuatan proyek sistem informasi untuk mencapai suatu
tujuan yang tadi. Berikut beberapa hal yang dijadikan tujuan dalam hal
manajemen sistem informasi:
1.
Mutu
2. Biaya
3. Waktu
Jika
seorang konsumen memiliki biaya rendah, maka proyek manajer bisa menyesuaikan
mutu dengan anggaran yang ada. Jiak konsumen menginginkan pembuatan proyek
cepat, maka konsumen harus menyediakan dana lebih untuk mendapatkan tujuan
tersebut. Begitu juga dengan tujuan mutu yang dihasilkan.
Dalam hal
ini yang mengatur atau mengelola pembuatan sistem informasi dari awal hingga
akhir ialah Proyek Manajer. Dimana proyek manajer inilah yang bertanggung jawab
dan mengatur segala sesuatu tentang proyek yang dikerjakan. Seperti: mencari
proyek, melakukan estimasi waktu dan biaya, memilih karyawan, dll.
Terdapat 4
dimensi pada pembuatan Sistem Informasi:
1. Manusia, ialah orang yang
mengerjakan atau membuat sistem informasi. Mulai dari proyek manajer, hingga
programmer.
2. Proses, tahap-tahap dimana proyek
sistem informasi ini dikerjakan. Pada dimensi inilah dibutuhkan keterampilan
seorang proyek manajer untuk mengatur segala sesuatunya agar sesuai dengan
tujuan.
3. Produk, ialah hasil dari proyek yang
dikerjakan. Dalam hal ini sistem informasi.
4. Teknologi, sesuatu yang terdapat
pada produk. Hal ini dapat berkaitan dengan mutu atau kualitas dari sebuah
proyek.
B.
Pentingnya
Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI)
Dewasa ini, kebutuhan perusahaan terhadap fungsi manajemen proyek tidak dapat
dipandang hanya dengan sebelah mata. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan
proses produksi, perusahaan harus mampu menghasilkan suatu produk baik berupa
barang ataupun jasa yang sesuai dengan kriteria ,waktu dan besarnya biaya yang
telah ditetapkan. Perubahan terhadap salah-satu dari ketiga faktor tersebut
dapat mempengaruhi dua faktor lainnya yang tentunya juga akan berdampak pada
besar kecilnya nilai keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Lalu seberapa
besar pentingnya penerapan manajemen proyek dalam suatu perusahaan?
Manajemen proyek mulai dianggap penting saat bangsa Amerika mengalami
kegagalan yang sangat serius dalam kegiatan mega proyek mereka. Kegagalan Apolo
13 untuk melakukan pendaratan di bulan membuka mata NASA mengenai
pentingnya menerapkan manajemen proyek. Sebelum kecelakaan fatal itu terjadi,
pihak NASA hanya menekankan masalah yang bersifat teknis dan mengabaikan
permasalahan yang bersifat human (manajemen). Tonggak sejarah inilah yang
mengawali berkembangnya ilmu manajemen proyek yang pada dasarnya dimulai dari
industri konstruksi.
Kabar lain yang sangat mengejutkan juga berasal dari kegiatan pengembangan
proyek IT. Pada tahun 1998, Standish Group dalam laporannya menjelaskan bahwa
proyek-proyek IT yang dinyatakan sukses pada tahun tersebut, pada kenyataannya
hanya 26% yang benar-benar dapat dinyatakan sukses, sedangkan sisanya masuk
kedalam kategori challenged (overtime dan over budget) atau bahkan masuk
kedalam kategori failed (gagal). Dan yang paling menarik dari hasil penelitian
ini adalah bahwa faktor terbesar penyebab kegagalan ini bukan berasal dari
masalah teknis, melainkan faktor manajemen yang dalam hal ini adalah kemampuan
dalam melakukan manajemen proyek. Hal ini patut untuk dicermati sehingga
keberadaan manajemen proyek dalam dunia IT memang benar-benar dirasa sangat
dibutuhkan.
Di masa mendatang, manajemen proyek memiliki peran yang sangat penting
dalam mendukung kegiatan pengembangan perusahaan kearah yang bersifat
strategis. Beberapa alasan yang dianggap dapat menguatkan pentingnya keberadaan
fungsi manajemen proyek yang baik dalam suatu perusahaan antara lain semakin
pendeknya kompresi daur hidup produk, tingginya tingkat kompetisi global serta
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan semakin
meningkatnya kompleksitas aktivitas proyek.
C.
Pengertian
Sistem dan Sub Sistem
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Suatu sistem dapat terdiri dari bagian-bagian sistem atau subsistem. Sehagai
contoh, sistem komputer dapat (terdiri dari subsistem perangkai keras dan
subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari
Subsistem-subsistem yang lebih lagi atau terdiri dari komponen-komponen
pendukung sistem itu sendiri. Subsistem perangkat keras (hardware) dapal
terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran, dan media penyimpanan.
Subsistem-subsistem yang ada saling berintcraksi dan saling berhubungan
membemuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersehut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-Subsistem tersebut terjadi sedemikian rupa
sehingga dicapai satu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi (integrated). Anda
dapat membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki,
masing-masing komponennya saling bekerja sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi
dengan baik, Kalau demikian_ maka tujuan dari sistem komputcr tersebut tidak
akan tercapai.
Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya mempertimbangkan sistem sebagai
suatu keseluruhan. Akan tetapi, keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk
dianalisis secara rinci. Oleh karena itu, sistem dibagi atau diuraikan atas
beberapa Subsistem. Pengertian sebuah subsistem sebenarnya merupakan bagian
dari sistem itu sendiri. Meskipun demikian, di bawah ini akan dijelaskan
pengertian dan definisi Subsistem.
Norman L. Enger dalam bukunya mengatakan bahwa
subsistem adalah serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya
yang berhubungan dalam suatu sistem, Gordon B, Davis dalam bukunya
mengatakan bahwa sistern terbagi atas beberapa faktur atau unsur ke dalam
beberapa subsistem-Subsistem, Batasan dan penghubung atau interface di dalam
suatu sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan antar
subsistem didefinisikan secara jelas dan bahwa jumlah semua subsistem merupakan
keseluruhan sistem. Sebagai contoh, proses pengunsuran sebuah sistem menjadi
beberapa Subsistem yang lebih kecil lagi sehingga mencapai ukuran yang mudah
untuk ditangani, Subsistem hasil pengunsuran ini biasanya membentuk suatu
struktur hirarki. Pmses menjadikan faktor-faktor suatu sistem ke dalam
subsistem adalah penting dalam menyederhanakan masalah. Sistem menentukan yang
sederhana adalah sistem yang mempunyai sedikit subsistem dan antarhubungan,
yang menunjukkan secara lengkap perilaku yang dapal diramalkan. Subsistem yang
sederhana dapat juga bersifat memungkin kan, Misalnya, suatu sistem
pengendalian kualitas yang meramalkan banyaknya kerusakan dalam suatu populasi
merupakan sualu sistem yang sederhana, tetapi juga bersifat memungkinkan.
Paham sebuah sistem menuntut pertimbangan sistem sebagai suatu bentuk yang
utuh secara keseluruhan. Akan ketapi, pengunsuran alas suatu bentuk rancangan
sistem ke dalam beberapa subsistem dapat berlangsung sebagai berikut:
Sistem informasi dibagi atas beberapa subsistem seperti:
1. Subsistem persediaan barang
2. Subsistem penj ualan barang
3. Subsistem produksi
4, Subsistem keuangan
5. Subsistem personalia dan daftar gaji
6. Subsistem pembelian
7. Subsistem pengendalian
8. Subsistem perencanaan
9, Subsistem pengawasan
Setiap subsistem dibagi atas subsistem lagi, Sebagai contoh, subsistem
personalia dan daftar gaji dapat dibagi menjadi subsistem yang lebih kecil lagi
seperti:
1. Subsistem penyiapan data masukan Catatan personalia
2. Subsistem penyesuaian file daflar gaji personalia
3. Subsistem laporan personalia
4, Subsistem penyiapan data masukan daftar gaji
5. Subsistem daftar gaji harian
6. Subsistem daftar gaji bulanan
7. Subsistem daftar gaji untuk manajemen
8. Subsisiem audit personalia dan daftar gaji
Penggunaan subsistem dapat juga disebut konsep modular. Konsep subsistem
digunakan dalam manajemen proyek, letapi digunakan juga dalam perancangan
sistem. Pembatasan subsistem penting bagi peme- liharaan sistem, Apabila suatu
Subsistem mempunyai suatu batas yang jelas dan penghubungnya (interface) diuraikan
dengan jelas pula, maka suatu perubahan atau pembetulan dapat diadakan lebih
mudah daripada subsistem tersebut disimpan dalam proses yang lebih besar
BAB
II
CONTOH
MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI (MPSI)
2.1 Gambaran Umum CV. Sukses Sablon
Pada CV. Sukses Sablon adalah suatu usaha yang bergerak dalam
bidang percetakan atau Advertaising. Perusahaan tersebut mendapat permasalah
yang sering timbul diakibatkan promosi atau informasi yang masih menggunakan
brosur dan pamplet yang diberikan kepada masyarakat disekitarnya. Yang menjadi
kelemahan adalah perusahaan kesulitan dalam penyampaikan informasi tentang
produk-produk yang dipasarkan. Selain itu transaksi yang dilakukan di dalam
perusahaan juga kurang optimal, dikarenakan custumor tidak bisa datang langsung
karena kurangnya waktu luang Sehingga customer lebih memilih perusahaan lain.
2.2 Ruang Lingkup
Proyek
Proyek sistem informasi percetakan pada CV. Sukses Sablon
yang akan dikembangkan memiliki beberapa ruang lingkup yang harus dikerjakan
yaitu sebagai berikut:
1. Menganalisis setiap prosedur-prosedur yang berhubungan dengan
contoh-contoh produk, pemesanan, pembayaran, dan pelaporan costumer.
2. Mendesain sebuah sistem yang mendukung dari sebuah sistem
serta menunjang kemampuan dari sistem ini.
3. Membuat sebuah program yang mengimplementasikan sistem
informasi percetakan
4. Menerapkan serta melakukan percobaan sistem informasi ini
sampai dengan penerapan sistem informasi ini secara memuaskan.
2.3 Modul
Pengembangan
1. Modul barang dan produksi yang dapat dipesan
2. Modul harga dari masing-masing produksi
3. Modul pemesanan secara online
2.4 Keuntungan
Pengembangan Sistem
Manfaat dari pengembangan sistem ini
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan
pelayanan kepada costumer CV. Sukses Sablon
2. Memudahkan pelanggan
dalam memesan produk atau order
3. Memudahkan dalam
promosi produks CV. Sukses Sablon
4. Memperluas wilayah
usaha
5. Meningkatkan laba
keuangan pada CV. Sukses Sablon
2.5 Waktu
Pelaksanaan Proyek
2.6 Rancangan Biaya
Sistem Informasi
Adapun rincian biayanya sebagai berikut:
a. Biaya persiapan
Tipe Requirement
|
Spesifikasi
|
Harga Satuan (Rupiah)
|
Software
|
Macromedia
Dreamweaver CS5
Macromedia flash CS5
My SQL Server
Domain & Hosting
|
2.000.000
1.150.000
200.000/bulan
|
Hardware
|
1 Paker Komputer (PC)
Modem eksternal
1 Printer
|
7.000.000
500.000
750.000
|
TOTAL
|
11.650.000
|
b. Biaya Pengerjaan
No.
|
Perincian
|
Biaya (Rupiah)
|
1.
|
Analisis kebutuhan
|
700.000
|
2.
|
Design fungsi
|
600.000
|
3.
|
Pemrograman
|
6.000.000
|
4.
|
Pengujian
|
350.000
|
5.
|
Instalasi
|
200.000
|
6.
|
Pelatihan
|
350.000
|
7.
|
Pemeliharaan
|
400.000
|
8.
|
Dokumentasi
|
300.000
|
9.
|
Transportasi
|
150.000
|
TOTAL
|
9.050.000
|
c. Biaya Keseluruhan
Biaya
Keseluruhan = Biaya Persiapan
+ Biaya Pengerjaan
= Rp 11. 600. 000 + Rp 9. 050. 000
= Rp 20. 650. 000
2.7 Tenaga Pelaksana
Untuk mengembangkan sistem Informati Percetakan berbasis website, maka
dibutuhkan tim pengembang yang kompeten di bidangnya masing-masing, sebagai
berikut:
1. Project Manager dan System Analisis : Umar Rizky
1. Project Manager dan System Analisis : Umar Rizky
2. Database
Engineering : Novi Karlina
3. Graphic
and Software Engineer : Angelina Vendy Anindita
2.8 Metodologi
Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis.
Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek Aplikasi Sistem
Informasi Percetakan Berbasis Web, akan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Mempelajari
proses-proses dan indentifikasi data-data yang dibutuhkan, dalam perancangan
suatu aplikasi informasi percetakaan berbasis web. Sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan kemudahan dalam hal ini untuk meningkatkan pelayanan efesiensi
dan keputusan.
2. Desain Fungsi
Melakukan
desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow Diagram
(DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dan sebagainya sehingga
membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang dikehendaki.
3. Pemograman
Melakukan
coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Lama Pengerjaan
dan Jumlah baris coding ini turut menentukan besar-kecilnya harga Aplikasi yang
dibuat.
4. Pengujjian
Melakukan
beberapa testing dengan uji prilaku (behavior testing), focus terhadap input
dan output, dan testing terhadap fungsionalitas sistem.
5. Instalasi
Mengganti
dan menempatkan sistem atau menempatkan sistem yang baru terhadap aplikasi yang
dibuat, jika hasil dari suatu proses pengujian sudah sesuai dengan fungsinya.
6. Pelatihan
Sebelum
aplikasi program dijalankan/ kunjungi oleh user, pihak developer proyek
perangkat lunak bertanggung jawab melatih costumer atau eksekutif dari CV
Sukses Sablon yang hendak mengoperasikan program aplikasi yang telah dibuat.
Pihak pengembang juga berkewajiban memberikan informasi yang benar dan terbuka
sehingga tidak menyulitkan para pengguna aplikasi selanjutnya.
7. Pemeliharaan
Proyek
perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserahterimakan, tetapi
masih berlanjut hingga tenggang waktu yang cukup untuk memastikan bahwa produk
perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak
ada kendala yang berarti.
8. Dokumentasi
Dalam
sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk melihat
kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk bug bila
terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dan sebagainya.
2.9 Perangkat Sistem
Informasi yang Digunakan
a. Software
untuk membuka website Macromedia Dreamweaver (Rp. 2.000.000)
b. Database
yang digunakan MYSQL (open source)
c. Design
yang digunakan Macromedia Flash (Rp. 1.150.000) karena fitur lebih lengkap dan
mudah digunakan.
d. Istilah
atau terminologi
1. Aplikasi : adalah suatu subkelas
perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.
2. Browser adalah program aplikasi yang menterjemahkan kode HTML dan merepresentasikan
halaman web site.
3. Coding (Penanda) merupakan unsur yang penting dalam penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Coding yang akan dikupas dalam sajian artikel saat
yang menyangkut tentang penelitian kuantiataif.
4. Content diagram menjelaskan proses pembangunan dan memberikan contoh
bagaimana model memungkinkan untukmembuat representasi diakses beberapa grafis
khas akan Anda temukan dalam buku teks ilmu pengetahuan.
5. Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama
server komputer seperti web server atau email server di internet.
6. Data flow diagram adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data,baik secara manual
maupun komputerisasi.
7. Database enginnering adalah
sebuah struktur data yang berisi informasi penting tentang analisis, desain,
kode dan testing.
8. Graphic & software enginner grafik
ilmu yang mempelajari tehnik pembuatan software yang baik dengan pendekatan
tehnik (Engineering ap¬proach)
9. Hardware hardware atau dalam
bahasa indonesia-nya disebut juga dengan nama “perangkat keras” adalah salah
satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba
secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung
proses komputerisasi.
10. Hosting adalah tempat atau jasa
internet untuk membuat halaman website yang telah anda buat menjadi online dan
bisa diakses oleh orang lain.
11. Macromedia flash adalah program
yang sedang populer sekarang ini untuk membuat dan memanipulasi grafik dan
animasi.
12. Macromedia Dreamwaver sebuah
software web design yang menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah
sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram.
13. My SQL MySQL adalah singkatan “My
Structured Query Language”. Program ini berjalan sebagai servermenyediakan
multi-user mengakses ke sejumlah database.
14. Online sambung jaring adalah
keadaan saat sesuatu terhubung ke dalam suatu jaringan atau sistem (umumyainternet
atau ethernet).
15. PHP adalah bahasa skrip yang dapat
ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram
situs web dinamis.
16. Project manager adalah seorang
profesional di bidang manajemen proyek. Manajer proyek dapat memiliki tanggung
jawab pelaksanaan, perencanaan dan penutupan proyek, biasanya berkaitan dengan
industri konstruksi, arsitektur, Aerospace dan Pertahanan, jaringan komputer,
telekomunikasi ataupengembangan perangkat lunak.
17. Sistem analisis adalah seseorang
yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan
merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan
kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan.
18. Requitment suatu proses pencarian
dan pengikatan para calon karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan proses ini di mulai ketika para pelamar di cari dan
berakhir bila lamaran atau aplikasi mereka di serahkan dan hasilnya setelah para
calon karyawan di seleksi.
19. Sistem sistem berasal dari bahasa
Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materiatau energi.
20. Software adalah sekumpulan data
elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang
disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan
menjalankan suatu perintah.
21. Website suatu kumpulan dokumen Hyper
Text Markup Language (HTML) pribadi atau sebuah perusahaan dalam web server.
it's interesting to learn
BalasHapus:) thanx u... Dedy Dwiputra
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi mengenai info manajemen proyek | salam kenal dan sukses selalu
BalasHapus