CONTOH PROPOSAL PENDIRIAN USAHA SALE PISANG ANGGUR

PROPOSAL PENDIRIAN USAHA

PROPOSAL PENDIRIAN USAHA SALE PISANG ANGGUR

A. Data Perusahaan
a. Nama Perusahaan                                                : PT B’Grape
b. Bidang Usaha                                                         : Manufaktur makanan
c. Jenis Produk                                                            : Sale Pisang Anggur
d. Alamat Perusahaan                                             : Pacitan
e. Nomor Telepon                                                     : 087 758 990 069
B. Data Pemilik
a. Nama Pemilik                                                         : KUB B’Grape
b. Tempat tanggal lahir                                            : Pacitan, 22 Maret 1992
c. Alamat                                                                       : Pacitan
d. Nomor Telepon                                                     : 087 758 990 069
e. Struktur Organisasi                                              :
f. Direktur                                                                     : Alam Surya Kubara
g. Kepala Pemasaran dan Keuangan                  : Ali Arifin
h. Kepala Produksi                                                    : Robie Ahmad M.
i. Kepala SDM dan Kantor                                       : Meilinda Rizky P.W.
C. Data Konsultan
a. Nama Konsultan                                                    : Yashinta Agil P.
b. Jabatan                                                                     : TPL
c. Tempat Tanggal Lahir                                           : Pacitan, 20 November 1992
d. Alamat Rumah                                                       : Pacitan
e. Nomor Telepon                                                     : 087 758 990 069
f. Alamat e-mail                                                          : yashintaagil@ymail.com
g. Pendidikan Terakhir                                             : D3
h. Pengalaman Kerja                                                                : TPL IKM

D. Alasan Pemilihan Bisnis Sale Pisang Anggur
Saat ini, Pacitan merupakan wilayah berpantai yang terkenal sebagai daerah penghasil pisang. Namun, sebagian besar pisang yang dihasilkan dijual masih dalam bentuk buah segar, bukan olahannya. Keadaan ini membuat nilai tambah pisang tersebut tidak terkelola dengan optimal.
Di samping itu, sedikitnya industri sale pisang anggur di Kabupaten Pacitan membuat konsumen dari luar kota kesulitan mendapatkan sale pisang anggur. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengolahan pisang menjadi sale pisang anggur masih sanga terbuka lebar, tanpa merusak keseimbangan pasar pisang yang sudah ada.

E. Analisis Aspek Lingkungan
Mayoritas masyarakat di lingkungan rencana usaha bermatapencaharian sebagai nelayan, petani dan buruh. Sebagian kecilnya menjadi pegawai, pengusaha, atau bekerja di sektor industri lain. Perilaku beli masyarakat di daerah rencana usaha termasuk konsumtif.



F. Analisis Aspek Pemasaran
a. Aspek Makro
Pacitan merupakan salah satu penghasil pisang yang terdapat di pulau Jawa dan pada saat ini peluang pasar masih sangat terbuka untuk pasar sale pisang. Dunia Pariwisata baik lokal maupun daerah-daerah wisata tetangga yang sangat baik, menjadi salah satu target utama produk ini, semisal Malang, Banyuwangi, Bali, Semarang, Bandung, dan Jakarta.

b. Aspek Mikro
Produk           : Banana Grape (B’Grape), merupakan sale pisang yang di desain dengan packaging menyerupai sejinjing anggur dnegan berbagai varian rasa.
Price                : Strategi harga yang diambil merupakan harga yang emosional
Place               : Pendistribusian dilakukan pada outlet-outlet khusus yang elegan yang tersebar di berbagai tempat wisata.
Promotion    :
-     Pendekatan dengan biro pariwisata (Tips, kepala biro).
-       Edukasi tentang dunia pisang
-       Website, social media
-       Jargon “Pisang kita, kita makan bersama.”
-       Bekerjasama dengan Hotel untung menyertakan produk
-       Di dalam setiap layanannya, misal breakfast, coffe break.
-       Fee tour with B’Grape on Pacitan bagi pelanggan yang beruntung
-        
G. Analisis Aspek Operasional
a. Desain Produk
Untuk meningkatkan kualitas produksi, selalu dilakukan pengamatan dan perkembangan teknologi, riset produk, atau uji coba produk. Pertimbangan utama penentuan lokasi usaha adalah ketersediaan bahan baku untuk proses produksi, sedangkan kapasitas produksi dua tandan per hari. Pola usaha yang dikenbangkan adalah pola produksi berkelanjutan, sehingga produks i tetap terus berjalan setiap hari tanpa terpengaruh waktu dan musim.

b. Proses Produksi
Proses peroduksi dilakukan secara sedehana. Awalnya pisang dari petani pisang akan dipilih dari tandannya dan dicuci bersih, dikupas kulitnya, lalu diiris tipis kemudian dikeringkan melalui proses pengovenan hingga mencapai tingkat kekeringan tertentu. Setelah diangkat dari oven pisang akan dibentuk menyerupai bola-bola kecil mirip buah anggur dan diberi rasa. Kemudian sale pisang anggur dibungkus alumunium foil dan dilapisi kertas serta dirangkai menyerupai dalam satu rangkaian anggur asli.
Dari segi aroma dan rasa sale pisang anggur tersedia empat rasa (anggur, stroberi, cokelat, dan keju).




c. Pengawasan Kualitas
Pengawasan kualitas dilakukan untuk bahan baku, pengawasan proses dan pengawasan produk jadi. Pengawasan kualitas bahan baku dilakukan dnegna hanya memakai pisang yang sudah matang, namun belum busuk.
Pengawasan kualitas proses dilakukan dengan melihat ketebalan irisan dari pisang tersebut dan kekeringan hasil pengorengan. Sementara itu pengawasan produk jadi dilakukan dengan memperhatikan keseragaman ukuran, kerapian pembukusan, dan pencantuman waktu kadaluarsa dikemasan.

H. Analisis Aspek SDM
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha ini terdiri dari enam orang pelaku usaha. Tiga orangsebagai pelaku produksi, satu orang pegawai pemasaran, satu orang pegawai administrasi, dan sua orang sebagai distributor ke toko-toko.
Proses peningkatan kemampuan kerja dilakukan dnegan mengadakan atau mengikuti pelatihan-pelatihan yang bentuknya disesuaikan dengan tugas dan fungsi pegawai yang bersangkutan.



I.
Tabel Anggaran Pendapatan dan Biaya
Tahun 2013-2016
(dalam ribu rupiah)
Kenaikan 20%
Pendapatan
Tahun Pertama (2013)
Tahun Kedua (2014)
Tahun Ketiga (2015)
Tahun Keempat (2016)
Pendapatan
540.000
648.000
756.000
864.000
Biaya bahan baku
7.200
8.640
10.080
11.520
Biaya Tenaga Kerja
93.600
112.320
131.040
149.760
Listrik dan Air
2.400
2.880
3.360
3.840
Proses Produksi
6.000
7.200
8.400
9.600
Perlengkapan
1.800
2.160
2.520
2.880
Lain-lain
1.200
1.400
1.680
1.920
Bahan Bakar
2.400
2.880
3.360
3.840
Distribusi
43.200
51.840
60.480
69.120
Laba Kotor
382.200
458.640
535.080
611.520

Neraca
(per tanggal 31 Desember)
Aktiva

Pasiva

Aktiva Lancar

Hutang

Kas
3.600.000
Hutang Dagang
15.920.000
Piutang
2.400.000
Hutang Bank
10.000.000
Persediaan
4.800.000
Total Hutang
25.920.000
Aktiva Tetap



Peralatan
4.000.000
Modal
38.880.000
Gedung
20.000.000


Tanah
30.000.000


Total Aktiva
64.800.000
Total Pasiva
64.800.000


J. Analisis kekuatan, kelebihan, peluang dan Ancaman
a. Kekuatan
1. Harga terjangkau
2. Kualitas terjamin
3. cita rasa terjamin
4. kemasan berbagai ukuran
b. Kelemahan
1. Manajemen tradisional
2. Sarana dan prasarana
3. Sumber daya manusia yang masih rendah pendidikan
4. bahan baku mudah rusak
c. Peluang
1. Pangsa pasar yangmasih luas
2. Bahan baku yang mudah didapat
3. Pesaing besar relatif terbatas
d. Ancaman
1. Munculnya variasi makanan jajanan
2. Munculnya pesaing baru
e. Rencana kebutuhan pinjaman
Untuk ekspansi dan akselerasi produk, perusahaan akan meningkatkan kapasitas 20% lebih banyak dari jumlah produksi saat ini. Peningkatan kapasitas tersebut memerlukan dana sebesar Rp108.000.000. Dari jumlah yang dibutuhan tersebut, perusahaan telah memiliki dana sebesar Rp64.800.000  sehingga membutuhkan dana tersenbut sebesar Rp43.200.000. Dana pinjaman tersebut selama 3 tahun dibayarkan dengan cara cici per bulan. Adapun agunan untuk pinjaman tersebut adalah tanah dan bangunan yang ada diatas lokasi usaha.

K. Penutup
Demikian rencana usaha ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.




Direktor

Mas alam

0 komentar:

Contoh Laporan Hasil Diagnosis IKM BINA MAKMUR ABON IKAN TUNA Pacitan Jawa Timur

LAPORAN HASIL DIAGNOSIS
IKM BINA MAKMUR ABON IKAN TUNA
PACITAN JAWA TIMUR






Oleh:
YASHINTA AGIL PURWANTO
2011.7.20006



TPL KONSENT. KEWIRAUSAHAAN
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR

Segala rasa syukur yang mendalam penulis penjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu mencurahkan cinta dan kasihnya sehingga memungkinkan penulis menyelesaikan laporan ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Penyuluhan Akademi Pimpinan Perusahaan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini dapat terwujud hanya karena petunjuk, bimbingan serta bantuan dari banyak pihak. Rasa terima kasih yang mendalam penulis sampaikan kepada:
1.      Ibu Elim selaku Dosen Mata Kuliah Perilaku Konsumen,
2.      Orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami,
3.      Teman-teman TPL-IKM Angkatan 2011 yang telah membantu penelitian saya.
Laporan ini masih sangat jauh dari baik, apalagi sempurna karena itu segala saran dan kritik serta masukan sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Semoga laporan sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.



Jakarta, 27 Juni 2013



Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I          PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A... Latar Belakang ..................................................................................... 1
B... Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
C... Ruang Lingkup...................................................................................... 2
D... Jadwal Pelaksanaan .............................................................................. 3
BAB II         GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN  ................................................. 4
A... Profil Perusahaan .................................................................................. 4
B... Riwayat Perusahaan ............................................................................. 4
C... Kebijakan Perusahaan .......................................................................... 5
D. . Analisa SWOT ..................................................................................... 5
F. .. Analisa 5K ............................................................................................ 7
BAB III...... MASALAH DAN PEMECAHANNYA ................................................... 9
                     A.   Manajemen Penjualan ........................................................................... 9
B.   Analisa Operasional Perusahaan ......................................................... 10
C.   Analisa Proses Produksi ..................................................................... 11
D.   Tata Letak, Pengangkutan dan Lingkungan Kerja ............................. 12
E.    Kualitas Produk .................................................................................. 13
F.    Kontrol Material dan Pembelian ........................................................ 13
G. Analisa Keuangan ................................................................................ 14
BAB IV       REKOMENDASI ..................................................................................... 15
BAB V         PENUTUP ................................................................................................ 17
                    



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika ekonomi kerakyatan telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing tinggi. Salah satu sektor pembangunan ekonomi kerakyatan yang memegang peranan penting dan strategis adalah pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
Pengalaman menunjukkan bahwa Industri Kecil dan Menengah memiliki ketangguhan terhadap goncangan perekonomian global. Disamping itu industri kecil dan menengah juga memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, membuka peluang berusaha dan dapat mewujudkan peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Dengan IKM yang kuat maka struktur ekonomi akan menjadi kokoh, yang berperan besar dalam peningkatan ekspor dan pengendalian impor, serta tumbuh dan berkembang pada basis kemampuan diri sendiri.
Mengacu pada Rencana Strategis Revitalisasi dan Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah tahun 2010-2014, dan kebijakan-kebijakan pemerintah baik Nasional maupun Daerah, yang semuanya mengacu pada pertumbuhan sektor industri sesuai Visi pada tahun 2025 yaitu, Indonesia mampu menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Dan dijabarkan ke dalam Misi membangun Industri manufaktur di Indonesia. Pengembangan industri harus terus dilakukan.
Seiring dengan itu maka strategi pembangunan industri adalah meningkatkan efisiensi, produktivitas dan peran serta masyarakat yang didorong oleh terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi secara sinergi dalam memanfaatkan sumber daya. Di bidang industi kebijakan pembangunan industri difokuskan untuk mengembangkan industri yang efisien dengan wawasan ke depan dengan kualitas produknya yang semakin baik sehingga dapat bersaing, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor dengan nilai tambah yang tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas untuk mengurangi kesenjangan kemampuan antar pelaku ekonomi denga pelaku industri, maka dilakukan kegiatan untuk meningkatkan peran industri kecil melalui peningkatan kemampuan mengelola usaha dan wawasan kewirausahaan yaitu dengan dilakukan atau dilaksankannya diagnosis pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada. Dengan adanya diagnosis yang dilakukan, diharapkan pengetahuan dari para pemilik industri baik kecil dan menengah tentang kondisi usahanya semakin bertambah dan bisa menjadi acuan untuk pengembangan usahanya.

B.       Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan diagnosis ini sebagai wujud pelaksanaan program penyuluhan IKM Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Tujuan pelaksanaan diagnosis ini adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di IKM BINA MAKMUR baik dalam bidang permodalan, teknologi, manajemen, sumberdaya manusia, pemasaran dan sebagainya, selain itu juga dalam menghadapi persaingan dengan produk sejenis. Sehingga dengan mengetahui permasalahan yang terjadi, bisa ditemukan solusi untuk pengembangan usaha selanjutnya.

C.      Ruang Lingkup
Ruang Lingkup diagnosis IKM BINA MAKMUR adalah diagnosis terhadap Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat)sebagai dasar untuk menentukan saran strategi pengembangan perusahaan, Analisa 5K untuk mengetahui sejauh mana aktivitas dan produktivitas perusahaan untuk menghasilkan produk (Kerapihan, Keteraturan, Kebersihan, Ketaatan, dan Kedisiplinan), Manajemen Penjualan untuk melakukan penelitian terhadap dokumen dan sistem penjualan, Analisa Operasional Perusahaan untuk mengetahui kondisi tenaga kerja dan alat produksi, Analisa Proses Produksi untuk melakukan analisa terhadap proses produksi mulai pengolahan bahan baku sampai dengan barang jadi, Tata Letak, Pengangkutan dan Lingkungan Kerja untuk menganalisa tata letak, aliran material, dan lingkungan, Kualitas Produk untuk menganalisa kualitas produk yang dihasilkan dengan menghitung jumlah cacat, Kontrol Material dan Pembelian untuk mengetahui prosedur pembelian bahan baku, prosedur seleksi supplier dan stok, Analisa Keuangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi keuangan dan perkembangannya, Rekomendasi dan Penyelesaian Masalah.

D.      Jadwal Pelaksanaan
HARI KE-
TANGGAL
KEGIATAN
KETERANGAN
1
1 Mei 2013
-       Rapat persiapan pelaksanaan diagnosis (inventarisasi perusahaan IKM yang akan diagnosis)
-       Penetapan perusahaan IKM yang akan diagnosis
-       Penjadwalan pelaksanaan dan penetapan tenaga penyuluh industri
Dipimpin oleh Ketua UPL-IKM
2 s/d 8
2 – 8 Mei 2013
Pelaksanaan Diagnosis
Tenaga Penyuluh Industri dan Konsultan IKM
9 s/d 10
9 – 10 Mei 2013
Penyusunan laporan
Tenaga Penyuluh Industri dan Konsultan IKM
11
11 Mei 2013
Presentasi hasil diagnosis
Tenaga Penyuluh Industri Konsultan IKM dihadiri para perusahaan IKM dan beberapa pejabat terkait
12
12 Mei 2013
Penyusunan rangkuman laporan ke dan rekomendasi perusahaan IKM ke Ka Dinas Provinsi dan Kab/Kota
Ketua UPL-IKM Kabupaten / Kota atau Ketua UPL-IKM Provinsi




BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.      Profil Perusahaan
Nama Perusahaan                      : BINA MAKMUR (Kelompok Usaha)
Nama Ketua                               : Ibu Marsiyah
Alamat Kantor Pusat                 : Lingk. Teleng Ria RT 01 RW 11 Kel.
                                                   Sidoharjo Pacitan
Pabrik                                         : Lingk. Teleng Ria RT 01 RW 11 Kel.
                                                   Sidoharjo Pacitan
Telepon                                      : 087 712 374 257
Website                                      : -
Email                                          : -
Didirikan                                    : Tahun 2010
Modal Awal Usaha                    : Rp. 240.000 (Berasal dari iuran anggota/
                                                   modal bersama)
Usaha Pokok                              : Abon Tuna
Pelanggan                                  : Lokal        :  Toko oleh-oleh, Toko-toko sekitar,tempat-tempat wisata, khususnya Pantai Teleng Ria Pacitan
                                                     Interlokal :  Jogja, Madiun, Blitar, Surabaya
Jumlah Pelanggan                       : Ada beberapa pelanggan tetap dan banyak pelanggan tidak tetap
Waktu Kerja                              : Pagi – Sore
                                                     Abon      : min 2x seminggu
                                                     Trasi       : min 1x seminggu
                                                     Krupuk   : min 1x seminggu

B.       Riwayat Perusahaan
IKM BINA MAKMUR merupakan kelompok usaha yang bergerak di bidang produksi makanan olahan ikan tuna. Ada beberapa produk yang dihasilkan yaitu Abon Tuna sebagai produk utama, Kerupuk Ikan, Terasi udang rebon sebagai produk pengembangan. Awalnya IKM BINA MAKMUR memproduksi produk abon tuna dengan Brand ABON IKAN TUNA, tetapi sejak pendaftaran merk pada akhir tahun 2011, brand diganti dan dipatenkan menjadi “INGGIL”, ini diambil dari nama anak ketua dari kelompok usaha tersebut.

C.      Kebijakan Perusahaan
1.    Visi
.... Memberdayakan wanita nelayan di Lingkungan Pantai Teleng Ria yang mampu membuat produk unggulan berkualitas tinggi

2.    Misi
-            Menjaga kualitas produk
-            Menjaga kualitas pelayanan ke pelanggan
-            Meningkatkan kualitas SDM, sehingga mampu bersaing

3.    Kebijakan Mutu
.... Selalu menggunakan bahan pilihan.

D.      Analisa SWOT
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1
Kekuatan
-Memiliki izin usaha PIRT No. 202350101329
-Memiliki Sertifikat Halal dari MUI
-Mesin merupakan milik sendiri
-Memiliki Merk Produksi yang sudah didaftarkan “INGGIL”
-Modal awal usaha modal sendiri (Iuran Anggota)


Harus lebih ditingkatkan, sehingga mencapai tujuan yang diinginkan.
2
Kelemahan
-Tata letak usaha kurang rapi sehingga berpengaruh pada proses produksi
-Tidak ada promosi lewat media-media pemberitaan
-Tenaga kerja kurang professional dalam bekerja (karena belum ada ikatan sebagai karyawan)
-Pengemasan produk belum maksimal dan belum dibedakan sesuai dengan segmen pasarnya
-Masih menggunakan bahan yang dilarang oleh Dinas Kesehatan yaitu Bleng (Cethitet) untuk pembuatan krupuk ikan tuna.
-Harus lebih rapi, sehingga pekerjaan bisa berjalan dengan lancar.
-Promosi lebih ditingkatkan,

-Sering mengikuti pelatihan, agar semakin terampil

-Harus konsultasi ke Rumah Kemasan.

-Tidak menggunakan bahan yanng berbahaya.
3
Peluang
-Semakin banyaknya order

-Belum banyak pesaing (untuk abon ikan tuna, belum ada pesaing sama sekali)

-Banyaknya pelatihan yang diadakan oleh Diskoperindag Kab. Pacitan
-Banyaknya Event Pameran Produk Lokal dan Lomba Kreatifitas, Inovasi Produk-produk dalam negeri.
-Adanya tawaran kerjasama dengan Dinas Kelautan untuk penyediaan bahan baku berupa Ikan Tuna.
-Meningkatkan kapasitas produksi
-Meningkatkan kualitas, dan diferensiasi produk serta memperjelas keunikan produk
-Sering mengikuti pelatihan


-sering mengikuti event, agar semakin luas jangkauan pemasarannya

-Harus memanfaatkan peluang tersebut.
5
Ancaman
-Munculnya pesaing dengan kualitas produk lebih tinggi


-Perdagangan bebas tahun 2012 sehingga produk-produk luar dengan mudah masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah.

-Kelangkaan bahan baku pada musim-musim tertentu


-Tren Urbanisasi/ Perpindahan penduduk dari desa ke kota, mengakibatkan kelangkaan tenaga kerja di desa.
-Kabupaten Pacitan rawan bencana alam khususnya longsor pada titik-titik tertentu pada jalur transportasi ke luar daerah, sehingga mengancam distribusi produk dan pemasaran.
-Harus konsisten dengan rasa, dan kualitas serta peningkatan kualitas produk.
-Harus konsisten dengan harga yang ada, dan memperbaiki kualitas, sehingga diterima oleh masyarakat luas.
-Mengadakan kerja sama dengan Dinas Kelautan untuk pembudidayaan ikan tuna.
-Harus ada gaji yang bersaing dengan gaji yang diterima di perkotaan.

-Memperbaiki jalur distribusi, dengan pengadaan outlet di beberapa daerah tujuan pemasaran.


E.       Analisa 5K
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1
Kerapihan





Tempat kerja belum tertata rapi, masih berantakan, belum ada penggolongan peralatan berdasarkan fungsi, masih campur jadi satu.
Peningkatan kerapihan, dengan melibatkan seluruh anggota.
2
Keteraturan





Belum teratur masalah jam kerja, dan masalah masuk atau tidaknya karyawan, disebabkan karena usaha milik bersama sehingga enggan menegur satu sama lain.
Harus dibuatkan jadwal yang jelas, dan tata tertib yang jelas.
3
Kebersihan





Kebersihan masih kurang, banyak barang-barang yang tidak terpakai tergeletak di tempat kerja, serta noda-noda minyak bekas menggoreng abon, tercecer di lantai, sedangkan lantai masih belum keramik.
Harus ada jadwal piket, sehingga kebersihan selalu terjaga.
4
Ketaatan





Masih sangat kurang, karena tidak ada posisi yang jelas antar pegawai, karena usaha milik bersama, sehingga belum ada aturan yang jelas, mengenai job disk masing-masing.
Harus ada struktur organisasi yang jelas.
5.
Kedisiplinan





Masih sangat kurang juga, karena masih mementingkan kepentingan pribadi, kalau mau masuk kerja ya masuk, kalau enggak, tidak ada aturan yang jelas, sehingga kedisiplinan masih kurang.
Harus ada sanksi yang jelas.




BAB III
MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A.      Manajemen Penjualan
1.      Item Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1.
Kebijakan Pemasaran
Belum ada kebijakan pemasaran yang jelas, hanya menggunakan media kemasan sebagai sarana promosi.
Harus ditentukan media apa lagi yang digunakan untuk promosi, (Marketing mix)
2.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran belum ada.
Harus ditetapkan strategi yang jelas.
3.
Promosi
Promosi menggunakan media kemasan, dan melalui pameran-pameran industri kecil dan menengah di Kab. Pacitan.
Kemasan harus dibedakan sesuai dengan target market.
4.
Jalur Pemasaran
Produsen-Konsumen
Harus lebih variatif, (misal: Produsesn, agen, pengecer, konsumen, dll)
5.
Transaksi Bisnis
Berdasarkan pesanan, dan pengadaan stock masih terbatas.
Harus bisa memasarkan tanpa menunggu order.
 6.
Catatan Penjualan
Catatan penjualan dicatat dalam buku penjualan, (pembukuan sederhana)
Harus ada pembukuan yang lebih spesifik (akuntasi)
7.
Penerimaan Order
Order dari telepon dan datang langsung.
Harus ada email, facebook, blog, website, dll
8.
Jadwal Kunjungan Pelanggan
Tidak Pasti
Harus ada pencatatan jumlah pelanggan, sehingga bisa tahu meningkat atau tidak usaha kita.

B.       Analisa Operasional Perusahaan
1.      Item Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1.
Tenaga Kerja
a.       Jam Kerja

b.      Standar Kerja
c.       Kapasitas
d.      Gaji

e.       Intensif




f.       Tingkat Ketrampilan
g.      Pakaian Kerja

h.      Keselamatan & Kesehatan Kerja
9 Orang
Tidak Pasti

Belum ada
160 kg/ pembuatan
Bagi hasil (20% masuk kas)
Tidak ada




Paling banyak lulusan SMP
Pakaian harian ibu rumah tangga
Belum ada

Harus ada jadwal teratur
Harus dibuat
Ditingkatkan
Lebih dirinci

Harus ada untuk meningkatkan produkstivitas pegawai

Mengikuti pelatihan
Harus ada pakaian kerja
Harus ada standard keselamatan kerja
2.
Alat Produksi
a.       Jumlah

b.      Kapasitas
c.       Efisiensi



d.      Usia

e.       Teknologi

f.       Sistem Perawatan


g.      Pengamanan
h.      Ventilasi
i.        Utilitas

10

160 kg/ pembuatan
-



>40 tahun

Sederhana (ada mesin bantuan dari BRKB)
Sederhana


-
Ada
Belum ada

Perlu ditingkatkan
Ditingkatkan
Harus ada (standart jam penggunaan mesin)
Perekrutan tenaga muda
Lebih ditingkatkan
Lebih ditingkatkan

Harus ada
-
Harus ada

C.      Analisa Proses Produksi
1.      Item Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1
Bahan Baku
a.       Sumber
b.      Angkutan
c.       Penyimpanan
d.      Sortasi
e.       Kemasan
f.       Sistem Pembelian dan Pembayaran
g.      Sistem Pengendalian
h.      Pengadaan Bahan Baku

Hasil tangkapan nelayan
-
Frezeer
Ada
Ada (Sederhana)
Ada barang baru bayar

-

Kerjasama dengan nelayan setempat
Harus lebih bekerjasama dengan nelayan, tidak hanya satu, karena untuk menanggulangi masalah kekurangan bahan baku.
2
Proses Pengolahan
a.       Alur Pengangkutan Bahan Baku
b.      Grading
c.       Penggunaan Mesin
d.      Tahapan Proses
e.       Pengangkutan Barang Jadi ke Gudang
f.       Sistem Mutu
g.      Bahan Tambahan Pangan (BTP)

Nelayan-IKM

-
Iya
-
Tempat produksi jadi satu dengan gudang

Halal
Gula, minyak, bumbu dapur

Harus lebih higienis dalam proses pengolahan dengan menetapkan standart kerja, serta ada alur proses yang jelas.
3
Produksi Akhir
a.       Tempat Penyimpanan
b.      Kemasan

c.       Pengangkutan
d.      Merek
e.       Halal
f.       Sertifikasi Mutu

Freezer

Alumunium foil, botol, plastik
-
Inggil
Ada
-

Perlu penambahan freezer untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada saat-saat tertentu sehingga stock terjaga dan pembuatan sertifikat mutu.

D.      Tata Letak, Pengangkutan dan Lingkungan Kerja
1.      Item Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1
Jenis Tata Letak
a.       Job Order
b.      Proses

-
-
Harus lebih spesifik
2
Aliran Material
a.       Zigzag
b.      Garis Lurus
c.       Circle
d.      U Sistem

Belum ada model tertentu
Mulai menentukan aliran material yang jelas.
3
Lingkungan Kerja
a.       Luas Tempat Kerja
b.      Sarana dan Prasarana

Tidak diketahui
Memadai
Harus dilakukan pengukuran luas tempat kerja.
4
Kontrol Pengangkutan
a.       Manual
b.      Pakai Alat

Manual
-
Harus mulai dipikirkan dengan menggunakan alat, dan mesin.

E.       Kualitas Produk
1.      Item Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1
Produk Cacat (Jumlah)
a.       Pecah
b.      Retak
c.       Somplak
d.      Tidak Memenuhi Standar
Tidak ada
Harus ditingkatkan
2
Proses Produksi
a.       Efisiensi Tenaga Kerja
b.      Penggunaan Bahan Baku

c.       Metode
d.      Penggunaan Mesin

e.       Lingkungan Kerja

-
Alami, fresh, dan bergizi
-
Mesin sudah cukup bagus
Kurang memadai
Harus ada efisiensi tenaga kerja, dan metode yang jelas dalam proses produksi.

F.       Kontrol Material dan Pembelian
1.      Item Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1
Kontrol Material
a.       Pembelian Bahan Baku
b.      Prosedur Seleksi Supplier
c.       Kontrol Stock

Nelayan setempat
Harga paling murah, dan kualitas bagus.
Sudah ada.
Kontrol material harus lebih ditingkatkan.
2
Pembelian Bahan Baku
a.       Prosedur Seleksi Supllier


b.      Kontrol Stock

Harga paling murah, dan kualitas bagus, serta berkesinambungan.
Selalu stock.
Harus lebih ditingkatkan dalam hal pemilihan supplier, agar bahan baku tetap terjaga kualitasnya.


G.      Analisa Keuangan
1.      Item Investigasi, Hasil Survey dan Tindak Lanjut
No
Item Investigasi
Hasil Survey
Tindak Lanjut
1
Kondisi Keuangan dan Perkembangannya
a.       Pembukuan
b.      Cash Flow
c.       Laporan Laba Rugi
d.      Neraca


Ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Perlu ada perbaikan kondisi keuangan, (Akuntansi)
2
Analisa Rasio
a.       Profitabilitas
b.      Solvabilitas
c.       Likuiditas

Belum ada
Belum ada
Belum ada
Harus ada analisa rasio, bisa melibatkan penyuluh industri.








BAB IV
REKOMENDASI

IKM (Kelompok Usaha) BINA MAKMUR harus mengadakan perbaikan di segala bidang, manajemen penjualan, Operasional Perusahaan, Proses Produksi, Tata Letak, Pengangkutan dan Lingkungan Kerja, Kualitas Produk, Kontrol Material dan Pembelian, yang terakhir dari Analisa Keuangan.
Dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka perlu adanya solusi dari masalah-masalah yang timbul. Dari segi manajemen penjualan, ada rekomendasi untuk membuat akun media sosial, karena selain murah, juga mudah dikerjakan, cocok untuk IKM yang bermodal kecil dan budget iklan belum ada. Dari segi Operasional Perusahaan, rekomendasi untuk membuat seragam kerja, dan sering mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperindag Kab. Pacitan, sehingga meningkatkan keterampilan kerja.
Dari segi proses produksi, harus banyak mengadakan kerja sama dengan supplier, kalau bisa supplier tidak hanya satu atau dua, tapi semakin banyak semakin baik, sehingga ketersediaan bahan baku akan tetap terjaga. Harus bekerja sama juga dengan Dinas Kelautan untuk pembudidayaan Ikan Tuna, karena untuk menanggulangi masalah musiman ketersediaan ikan tuna di alam dan mencegah kelangkaan bahan baku saat nelayan tidak bisa melaut karena bencana alam khususnya badai.  Dari segi Tata Letak, Pengangkutan, dan Lingkungan Kerja, rekomendasi yang bisa disampaikan adalah lebih mengatur ruangan tempat kerja, pemilahan berdasarkan proses produksi, dan membuat lingkungan kerja senyaman mungkin.
Dari segi Kualitas Produk, untuk mencegah adanya ancaman munculnya pesaing, maka kualitas produk harus terus ditingkatkan dan diferensiasi produk harus lebih diperhatikan agar tidak mudah ditiru oleh orang laing. Dari segi Kontrol material dan Pembelian, lebih menekankan pada prosedur pemilihan supplier karena berhubungan dengan standart kualitas baik material yang digunakan maupun bahan baku utama.
Terakhir dari segi keuangan, ada rekomendasi IKM perlu menggunakan sistem Akuntansi pada sistem keuangannya. Karena dalam akuntansi tersaji dengan lengkap, data-data keungan yang sangat dibutuhkan baik untuk membuat keputusan perusahaan, untuk mendapatkan dana dari lembaga keuangan, dan lain sebagainya. Termasuk analisa profitabilitas, solvabilitas, dan Likuiditas.






























BAB V
PENUTUP

Demikianlah laporan diagnosis pada IKM (Kelompok Usaha) BINA MAKMUR. Semoga Laporan Diagnosis ini bermanfaat bagi yang membacanya terutama bagi pihak pengusaha dan pihak pemerintah guna peningkatan kualitas Industri Kecil dan Menengah (IKM) di kabupaten Pacitan. Mohon maaf jika isi laporan diagnosis ini masih jauh dari harapan, namun penulis tetap terbuka hati menerima masukan terhadap penyempurnaan laporan diagnosis ini. Sekian dan terima kasih.

0 komentar: